Seberapa Jauh Sebaiknya Kita Menanggapi ‘Ramalan’?

\\\"\\\"

Berapa banyak di antara teman-teman yang pernah mendapatkan ramalan dari orang lain?; baik ramalan yang kamu minta ataupun ramalan yang diberikan begitu saja oleh seseorang. Tak jarang ramalan tersebut memberikan kita sedikit ‘kejutan’.

Saya sendiri sebagai praktisi intuitive dan tarot reading merasa tergelitik begitu mendengar kalimat seperti “Wah ramalan saya buruk sekali, saya tidak bisa tidur..”, “Bayangan buruk tentang ramalan tersebut tidak bisa lepas dari pikiran saya..”

\\\"\\\"

Jadi, apa yang sebaiknya dilakukan ketika kita mendapatkan \\\’kejutan’ pada ramalan yang kita terima?

1. Tanyakan kembali kepada dirimu sendiri

Biasanya ramalan-ramalan yang ekstrim seperti, “kamu akan dilanda kesialan terus-menerus”, “kamu akan sangat sulit mendapatkan jodoh”, atau bahkan ramalan seperti, “hati-hati, mungkin kamu akan mengalami kecelakaan besar dalam waktu dekat” seringkali membuat kita khawatir dan mengganggu pikiran.

Pertama-tama kamu bisa tanyakan terlebih dahulu ke diri sendiri, “Apakah saya sendiri merasakan tanda-tandanya?”, “Apakah benar belakangan ini saya melakukan hal-hal yang bisa menyebabkan hal tersebut terjadi?”. Kamu juga bisa bermeditasi dengan fokus pada diri sendiri dan mencoba berkomunikasi dengan higher self-mu. Semua yang kamu butuhkan; jawaban atas pertanyaan dan juga panduan, sebenarnya sudah ada pada dirimu sendiri.

2. Simpan dulu ramalannya sementara waktu

Bertanya sudah, meditasi juga sudah. Tapi masih belum juga menemukan tanda-tanda ataupun jawaban yang dimaksud. Bukannya semakin tenang, pikiran malah semakin kacau. Mungkin juga ini adalah saatnya untuk menyimpan ramalannya terlebih dahulu dan fokus pada aktivitas sehari-hari.

Seringkali rasa takut dan khawatir yang muncul membuat kita semakin sulit untuk berkomunikasi dengan higher self. Dan hal tersebut tentu saja membuat berbagai saran yang muncul dari dalam diri merupakan dorongan dari rasa takut dan kekhawatiranmu.

3. ‘Kualitas’ ramalan

Seorang peramal yang bijak tidak akan menakut-nakuti orang lain. Apapun yang mereka lihat, rasakan, dan bayangkan, seburuk atau sebaik apapun itu, tentu harus disampaikan secara bijak. Ia akan memberikan petunjuk mengenai apa yang masih kurang dan apa yang sudah baik. Kamu juga bisa bertukar pikiran dengannya sehingga kamu bisa berbuat sesuatu tanpa didasari rasa takut.

4. Sadari rasa takut yang muncul

Terkadang, meski peramal sudah memberikan petunjuk yang tidak memicu ketakutan, banyak di antara kita yang tetap merasa takut; takut bahwa sebenarnya peramal tersebut menyembunyikan sesuatu darimu.

Yang perlu kamu lakukan adalah sadari kemunculan rasa takut tersebut; cari tahu dari mana akar, awal mula rasa takut tersebut, apa yang sebenarnya ditakutkan. Dengan begitu, kamu bisa kembali berkonsultasi atau bertukar pikiran dengan pandangan yang lebih jelas.

5. Ramalan tidak selalu tepat 100%

Mungkin di antara teman-teman ada yang bertanya, “apa gunanya saya bertanya jika jawabannya tidak 100% tepat?”.

Pada saat ramalan diberikan, ada banyak faktor yang bekerja dan bisa mengubah banyak hal. Misalnya saja karma. Jika peramal melihat ada suatu hal yang membahayakan dirimu dalam seminggu ke depan, dan dalam seminggu itu tersebut juga kamu melakukan berbagai kebaikan, mungkin saja kamu terhindar dari hal berbahaya tersebut. Ramalannya pun menjadi tidak tepat.

Itulah mengapa saya sempat menjelaskan pada poin sebelumnya bahwa ramalan yang berkualitas tidak memberikan gambarannya secara gamblang sehingga membuat kita semakin takut. Justru ia bisa memacu kita untuk berbuat baik atau menjadi orang yang lebih baik lagi sehingga bisa terhindar dari berbagai masalah yang ada pada penglihatannya.

\\\"\\\"

Apapun ramalan yang kamu terima ingatlah untuk selalu bertindak atas kemauan diri sendiri; bukan dari orang lain, apalagi sang peramal. Dan jangan lupa untuk bertindak berdasarkan cinta kasih, bukan rasa takut, sehingga apa yang terjadi nantinya bisa berbuah manis untukmu dan orang-orang di sekitarmu.

Jadi, seberapa jauh kamu sebaiknya menanggapi sebuah ramalan? Tentu saja kamu boleh menanggapinya selama kamu bisa menyikapinya dengan baik dan melakukan perbuatan baik sekaligus bertindak berlandaskan cinta kasih, bukan dengan rasa takut.

Apakah kamu saat ini sedang merasa khawatir akan ramalan yang diberikan? Apakah kamu pernah memiliki pengalaman buruk dengan ramalan? Yuk share ceritamu di kolom komentar!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *