Ajakan untuk “Be your best self” seringkali terdengar belakangan ini. Bahkan ada juga kok yang menjadikannya sebagai motto hidupnya. Gak salah sih kalau kamu mau untuk selalu tampil menjadi versi terbaik dari dirimu karena itulah yang menyebabkan dirimu semakin berkembang.
Namun, yang perlu kamu cek adalah apa yang membuatmu melakukan hal tersebut? Apakah kamu melakukannya karena takut? Apakah kamu malah jadi terus menerus memaksa dirimu sendiri untuk menjadi versi terbaik dirimu? Jika ya, berarti kamu masih termotivasi oleh shadow self kamu.
Shadow self adalah istilah yang dipopulerkan oleh Carl Jung untuk menjelaskan adanya pemikiran dan perasaan yang ditekan di dalam diri seseorang. Karena perasaan dan pemikirannya ditekan terus menerus, terciptalah layer-layer emosi yang tertimbun.
Segala sesuatu yang ditekan tentu tidak akan baik hasilnya. Misalnya seseorang selalu menjadi dirinya yang terbaik. Tapi ternyata bukan karena ingin mengembangkan dirinya. Di balik itu, ia khawatir jika ia mengecewakan orang-orang di sekitarnya jika tidak melakukan yang terbaik. Tak jarang dia selalu memaksa dirinya terus menerus dan mengabaikan dirinya sendiri.
Bukan hanya itu, biasanya orang tersebut dikerumuni pihak-pihak yang mengeksploitasi kebaikan dan kerja kerasnya. Saya yakin, kejadian seperti itu sudah cukup sering kita dengar. Itulah mengapa saya mau ajak kamu untuk melakukan shadow work dengan:
1. Mengamati dengan mindful
Setiap kali kamu merasa kelelahan ataupun kewalahan, coba cek kembali apakah kamu menjalankan aktivitasmu secara sadar? Ataukah selama ini kamu didorong oleh rasa takut dan khawatir?
Dengan mengamati aktivitas, pemikiran dan perasaan kamu secara mindful, kamu akan lebih bisa untuk slow down dan memproses semuanya dengan lebih tenang.
2. Melatih diri untuk tidak menghakimi
Setiap kali kita tidak ingin melakukan sesuatu, biasanya ada penghakiman yang terus muncul di kepala kita. “Kamu payah, masa gini aja gak bisa?”, “Kamu gimana sih? Gak sayang ya sama dia?!”, “Yuk bangun, jangan males!”.
Tidak peduli selelah apapun kita, rasanya penghakiman-penghakiman ini terus muncul. Nah begitu kamu sadar, coba deh perlahan kurangi penghakiman tersebut dengan fokus dengan apa yang kita rasakan saat ini. Jika memang sedang lelah, istirahatlah. Jika memang sedang sedih, curhat saja. Dengan begitu kamu bisa lebih menetralisir pikiran kamu.
3. Meditasi
Meditasi di sini bukan berarti kamu harus duduk diam di ruangan hening. Meditasi dengan memperhatikan kondisi tubuh, pikiran dan perasaan kamu pun juga bisa dilakukan. Dengan begitu kamu jadi sadar dan tidak \\\”mengeksploitasi\\\” tubuh kamu secara berlebihan hanya untuk menuruti keinginan shadow self kamu.
4. Shadow Journaling
Tumpahkan apa yang kamu rasakan sesungguhnya di journal. Dan jangan lupa untuk baca ulang journalnya. Dengan begitu kamu akan menyadari apa yang sebenarnya menjadi bahan bakar kamu untuk melakukan sesuatu. Apa saja yang selama ini kamu takutkan dan khawatirkan.
5. Meminta bantuan profesional
Shadow work itu tidaklah mudah. Bayangkan, kamu akan diajak untuk mengangkat sesuatu yang selama ini tertimbun di dalam diri, yang mungkin kamu sendiri tidak sadari, ke permukaan. Kemungkinan besar butuh waktu lama untuk bisa membawanya ke permukaan. Bahkan, ada beberapa orang yang butuh past-life regression untuk bisa melakukan shadow worknya.
Jika kamu butuh seorang profesional yang dapat membantu dan menemanimu selama perjalanan shadow work, kamu bisa menghubungi saya di sini.
Kita semua memiliki shadow, dan kita semua sedang belajar untuk menerimanya. Tentunya ini tidak akan mudah. Namun perjalanannya pasti akan memperkaya pengalaman dan juga pemahaman kita akan diri kita. Bukan hanya itu, ini juga akan menjadi awal dari perubahan yang positif dan pemulihan.
Sebentar lagi saya akan launching Loveground Academy, sebuah program membership Loveground di mana tiap membernya mendapatkan banyak benefit. Follow IG Loveground untuk mendapatkan info terbarunya!