Apakah hal yang paling bisa membuatmu merasa takut di dunia ini? Menjalani hidup sendirian tanpa pasangan? Hidup tanpa memiliki harta atau kekayaan yang berlimpah? Tidak bisa membuat keluarga bahagia? Atau hal lain?
Hal-hal yang kamu takutkan tersebut adalah kekurangan (scarcity), salah satu manifestasi dari rasa takut. Kita menjadi takut jika kita atau orang-orang yang kita sayangi tidak mendapatkan sesuatu yang diperlukannya secara berkecukupan. Kita takut jika apa yang kita butuhkan tidak tersedia, atau tidak cukup banyak untuk dibagikan. Dengan rasa takut akan kekurangan ini, tidak heran jika ada banyak konflik yang terjadi karena kita saling berebut satu sama lain.
Salah satu konflik yang mungkin sering kamu temukan adalah banyaknya orang yang bertengkar karena uang. Mereka saling berebut dan rela melakukan apa saja demi mendapatkan uang. Padahal jika dipikir kembali, ada banyak uang di luar sana, ada berbagai cara lain untuk mendapatkan uang yang dibutuhkan, mengapa mereka harus saling berebut untuk mendapatkan uang?
Konflik di atas adalah satu dari banyaknya konflik yang pernah kita hadapi. Bayangkan jika berbagai ketakutan benar-benar mengakar kuat pada setiap orang; tentu akan muncul semakin banyak konflik yang tidak mudah untuk diselesaikan. Bagimana kita bisa merasakan kedamaian jika terus menerus menciptakan konflik yang tak berkesudahan? Lalu, bagaimana caranya untuk dapat mengatasi dan bahkan menghentikan konflik seperti itu agar tidak terjadi lagi?
Lakukan segala hal dengan landasan cinta kasih. Dengan begitu, kamu akan dapat memandang sesuatu dengan cara yang berbeda; penuh kebahagiaan dan rasa damai. Saya akui, memang tidak mudah untuk menjaga diri kita agar kita tetap memegang teguh landasan cinta kasih di setiap kegiatan kita. Namun, hal ini tidak mustahil! Kita dapat melatih diri kita agar bisa bertahan lebih lama dalam landasan cinta kasih tersebut.
1. Cari Tahu Asal Usul Ketakutan
Ketakutan yang muncul sebaiknya juga dicari tahu asal mulanya. Dari mana rasa takut tersebut muncul? Kapan rasa takut itu pertama kali muncul? Seperti apa kejadian yang membuat rasa takut tersebut muncul?
Misalnya, jika kamu adalah seseorang yang sulit mendapatkan pasangan karena takut dengan pasangan yang tidak baik, maka sebaiknya kamu mencari tahu dari mana ketakutan itu muncul. Apakah ketakutannya muncul dari buruknya hubungan orang tua? Bagaimana hubungan orang tua yang buruk itu mempengaruhi pandanganmu tentang pasangan ideal?
Setiap pertanyaan ini penting untuk dijawab karena hal tersebut lah yang memunculkan manifestasi yang kurang baik kepada dirimu; bisa jadi kamu memanifestasikan diri kamu sendiri sebagai seseorang yang “kurang kasih sayang” karena melihat hubungan orang tua yang kurang harmonis.
2. Meditasi
Seringkali kita ‘kelepasan’ dengan melampiaskan ketakutan, amarah, kesedihan dan berbagai emosi negatif lainnya kepada orang lain. Meski itu bukan hal yang disengaja, kita tetap bisa mengontrolnya sedikit demi sedikit dengan melatih kesadaran kita. Salah satunya dengan latihan meditasi dengan intensi cinta kasih.
Dengan latihan meditasi, kamu bisa semakin sadar dengan kondisi saat ini; apa yang kamu rasakan, dari mana munculnya perasaan tersebut sehingga sebelum kamu menjadi reaktif, kamu bisa menenangkan diri sejenak untuk melepaskan/merelakan/memaafkan segala hal yang mengganggu pikiranmu.
3. Bersyukur
Ada berbagai hal yang bisa kita syukuri dalam hidup ini; mulai dari pakaian bersih yang kita gunakan, tubuh yang sehat hingga setiap nafas yang kita lakukan secara otomatis. Namun, tidak sedikit orang yang merasa sulit untuk menemukan hal yang bisa ia syukuri. Jika kamu adalah salah satunya, kamu bisa mencoba cara lain misalnya dengan menjadi relawan kemanusiaan sehingga kamu bisa melihat orang-orang yang berada pada kondisi lebih buruk dari kamu.
Atau bisa juga dengan menurunkan ekspektasi sehingga kamu bisa lebih menerima segala sesuatu secara apa adanya, berpikir dengan lebih sederhana dan juga berdamai dengan ego.
4. Bergabung dengan Support Group
Jika kamu merasa begitu sulit untuk menjaga agar dirimu bisa lebih memegang teguh landasan cinta kasih tersebut, kamu bisa mencoba cara lain yaitu dengan bergabung ke dalam support group yang bertujuan untuk menyebarkan cinta kasih.
Saat ini, saya mengadakan acara Witnessday di mana para pesertanya bisa datang untuk bersantai, meditasi dan sharing berbagai masalah yang dihadapi atau pun pengalamannya sehingga kita bisa saling mendukung satu sama lain. Acara ini diadakan 2x dalam sebulan; Rabu minggu pertama dan Jumat minggu ketiga. Di sini kamu bisa bertemu dengan teman-teman yang supportive, apa adanya sehingga kamu bisa berlatih diri bersama bahkan hingga curhat bareng! Jika kamu tertarik untuk bergabung atau pun sekedar ingin tahu lebih lanjut, kamu bisa menghubungi saya melalui email hello@ameliadevina.com.
Menjaga diri agar selalu menjalankan kehidupan berlandaskan cinta kasih memang bukanlah hal mudah. Terkadang, meski kita sudah menjaga agar diri ini tidak membuat konflik, namun tetap saja ada orang lain yang menghadirkan konflik dalam kehidupan kita. Cobalah untuk belajar memaafkan sambil menjalankan keempat cara di atas dan rasakan sendiri kebahagiaan dan kedamaian yang selama ini kamu inginkan.
Nah bagaimana dengan kamu? Apakah selama ini tindakanmu sudah dilandasi oleh cinta kasih? Ataukah dilandasi oleh rasa takut? Yuk share ceritamu dengan membagikannya di kolom komentar!