Ketika kita memiliki kekuatan, kemampuan dan di saat yang bersamaan juga mendapatkan kesempatan untuk memimpin, apa yang kita semua perlu pelajari? Pengelolaan batin.
Saya percaya bahwa setiap orang memiliki kekuatan yang begitu besar di bidang atau aspek tertentu dalam kehidupannya. Namun terkadang kita bisa menjadi lupa diri ketika kita berada di posisi atau keadaan di mana kita bisa menggunakan kekuatan kita; melakukan atau menjalankan sesuatu secara berlebihan atau bahkan semena-mena sehingga kita merugikan orang lain dan juga diri kita sendiri.
Maya adalah seorang ibu rumah tangga. Karena keluarganya adalah keluarga muda, ia bersama suaminya sama-sama bekerja dari pagi hingga larut malam agar kebutuhan mereka dan anak-anaknya terpenuhi. Sudah terbayang dong betapa lelahnya Maya setiap hari bekerja seharian dan harus pulang ke rumah untuk mengurus rumah tangga. Apalagi begitu Maya pulang ke rumah melihat keadaan di mana semua ruangan berantakan karena dijadikan arena bermain anaknya. Tak jarang ia berteriak dan juga memukul anaknya. Di satu sisi, Maya sangat merasa bersalah karena hal tersebut bisa terjadi; semuanya terjadi di luar kendalinya tanpa ia sadari. Namun di sisi lain, ia juga sudah terlalu lelah dan kekesalan ini butuh diluapkan.
Keadaan seperti Maya bukan hanya merugikan anak, namun juga dirinya sendiri. Maya menjadi hanyut dalam keadaan dan selalu terbawa dengan suasana hingga lupa dengan apa yang penting dari perannya orang tua.
Batin kita terdiri dari banyak hal; emosi, perasaan, sensasi yang bisa memberikan dampak ke fisik kita dan juga aktivitas sehari-hari kita. Perasaan marah, senang, kecewa, khawatir,takut, sedih yang muncul ini adalah bentuk-bentuk energi. Jadi, ketika kita memiliki perasaan yang muncul secara berlebihan, itu adalah indikasi bahwa energi yang kita saat ini miliki berlebih. Dan setiap energi yang berlebih tersebut sebaiknya disalurkan, dikeluarkan dari dalam diri kita.
Dengan mengeluarkan energi ini, alam semesta bisa menerimanya dan menyampaikannya kepada yang membutuhkannya. Pada kesempatan kali ini, saya akan membagikan beberapa tips bagaimana cara untuk mengelola batin agar energi berlebih yang kita miliki bisa tersalurkan dengan cara yang baik. Berikut penjelasannya:
Cara #1: Berlatih Meditasi
Pada artikel sebelumnya, saya sempat membahas manfaat meditasi bagi kehidupan kita. Meditasi sendiri merupakan salah satu latihan kita untuk menjadikan kita lebih aware dan dengan begitu kita menjadi lebih tidak reaktif. Kita jadi memiliki jeda untuk secara bijak memilih respon terhadap suatu keadaan. Selain itu, meditasi juga membantu kita untuk melihat kembali, sadari dan juga bahkan bisa melepaskan serta mempelajari lagi setiap luka, trauma yang tersimpan di dalam alam bawah sadar kita selama ini. Karena pada saat kita kehilangan kendali diri, bisa saja dikarenakan keinginan yang berlebihan untuk mengontrol berbagai hal agar kejadian lama (yang membuat kita trauma atau terluka tentunya) tidak terulang lagi. Padahal, dengan kita berusaha mengontrol hal tersebut, kita malah semakin tersiksa.
Maka dari itu, kita bisa mencoba berlatih meditasi. Jika kamu merasa sulit untuk berlatih meditasi dalam keadaan duduk diam, latihan mindfulness yang sederhana juga bisa membantu kamu dalam melatih pengelolaan batin. Kamu bisa mulai mencoba dengan memperhatikan setiap tarikan nafas yang keluar dan masuk, dan juga memperhatikan setiap makanan yang masuk ke mulut ketika sedang makan. Dengan begitu, kita bisa merasakan dan mengetahui lebih jelas apa yang kita pikirkan saat melakukan kegiatan kita.
Cara #2: Perhatikan Asupan Makanan
Otak kita biasanya membakar banyak gula yang tersimpan di dalam tubuh ketika mencoba untuk melakukan pengelolaan batin. Jika kandungan gula dalam darah sedang rendah, maka biasanya kita akan cenderung lebih tenang. Makanan yang mengandung gula tinggi akan meningkatkan kadar gula dalam tubuh dengan cepat dan juga membuat kita lelah beberapa saat setelahnya. Coba konsumsi makanan yang dicerna dengan lebih lama seperti gandum dan jangan biarkan kamu sampai merasa kelaparan agar kamu tidak makan secara berlebihan. Dengan menjaga asupan makananmu, maka kamu akan menjadi lebih mudah untuk mengelola batinmu sendiri.
Cara #3: Olahraga Secara Rutin
Bergerak selama 10 menit dapat melepaskan GABA, neurotransmitter yang membuat otakmu merasa lebih tenang dan membuatmu tetap dapat mengontrol impuls yang diterima. Jadi akan lebih baik jika kamu memiliki jadwal olahraga yang teratur. Meski hanya 10-15 menit per hari, hal tersebut dapat membantumu dalam mengelola batin sepanjang hari.
Cara #4: Tidur Berkualitas
Ketika tubuh kita lelah, kemampuan sel otak untuk menyerap gula akan berkurang. Seperti yang sudah dijelaskan pada cara sebelumnya, kemampuan otak untuk mengontrol impuls akan menjadi lemah tanpa gula. Yang terburuk adalah, tanpa tidur yang cukup kamu akan lebih menginginkan camilan manis untuk menggantikan kadar gula yang rendah dalam darah. Jadi, jika kamu ingin melatih pengelolaan batin, ada baiknya jika kamu memiliki jam tidur yang cukup dan juga berkualitas setiap harinya.
Cara #5: Ekspresi Diri Secara Sehat
Saat menjalankan kegiatan bersama orang lain seringkali kita berhadapan dengan orang yang sulit; sering marah-marah, jahat dan sebagainya. Biasanya hal tersebut bisa terjadi karena ia ingin melampiaskan kekesalan karena rasa tidak puas, kecewa terhadap dirinya sendiri atau orang lain. Di satu sisi, kemarahan ataupun kekecewaan yang timbul adalah hal yang wajar jika tidak diekspresikan secara berlebihan. Namun di sisi lain, jika dilakukan secara berlebihan juga malah akan melukai orang lain.
Beberapa cara yang bisa kamu coba untuk mengekspresikan rasa kecewa dan marah dalam diri adalah dengan kegiatan fisik dengan bernyanyi atau menari. Namun, kamu juga bisa mengeluarkan uneg-uneg dengan menuliskan apa yang kamu rasakan, atau bahkan curhat ke teman yang terpercaya. Dengan begitu, kamu telah berhasil menyalurkan energi berlebihmu dengan cara yang lebih sehat.
Sebenarnya dalam menghadapi rasa kesal atau marah yang muncul dengan mengungkapkan secara langsung kepada orangnya, namun memang cara ini tidak disarankan ketika emosimu masih belum stabil atau jika kamu terlalu khawatir jikalau nanti orang tersebut malah menjadi bereaksi secara berlebihan; tersinggung, ataupun malah jadi marah-marah kembali.
Setelah mengetahui kelima cara tersebut, yang terpenting untuk diingat adalah untuk terus konsisten dalam melakukannya. Sama seperti saat kamu mempelajari sesuatu, kamu akan membutuhkan waktu untuk berlatih, bukan? Terkadang, kamu akan merasa tidak sabar dengan dirimu sendiri. Namun, setiap kali kamu menyadari bahwa kamu sedang bergulat dengan kemampuan kamu untuk mengelola batin, maka kamu akan merasakan kalau kemampuan mengelola batinmu sudah menjadi lebih baik. Tetapi, di sisi lain, jika kamu merasa kesulitan untuk mengelola batinmu ketika sudah mempraktekan berbagai cara, kamu bisa meminta bantuan profesional untuk membantumu dalam mengelola batin.
Apakah selama ini kamu punya permasalahan dalam mengelola batin? Hal apa yang bisa menjadi pemicu hilangnya pengelolaan batinmu dan bagaimana cara kamu agar dapat mengelola kembali batinmu? Jika berkenan, silakan bagikan pengalamanmu di kolom komentar!