witnessday

3 Cara Memaklumi Orang yang Menyebalkan

 

Tanpa bermaksud jahat, dan seringkali tanpa kita sadari, kita menyukuri hal buruk yang terjadi pada seseorang yang tidak kita sukai. “Rasain deh tuh, siapa suruh jahat”, “Tuh kan, kena deh batunya!”. Siapa di antara teman-teman yang secara tidak sadar sering melontarkan hal ini?

Adalah manusiawi jika kita pernah atau mungkin saat ini sedang tidak menyukai seseorang. Namun dari sudut pandang spiritual, kita juga perlu mengingat bahwa ada tujuan dibalik pertemuan kita dengan seseorang; baik itu yang menyenangkan, maupun yang kurang menyenangkan. Orang-orang tersebut bisa jadi merupakan cerminan dari bagian lain pada diri kita yang mungkin selama ini tidak kita sadari.

Kita selama ini diberikan berbagai arahan, nasihat dan juga ajaran-ajaran kebaikan untuk tidak membalas kejahatan yang orang lain lakukan kepada kita. Dan kita juga sekeras mungkin melakukannya. Sekesal apapun kita, kita coba untuk mengontrol diri kita agar tidak membalas kejahatan tersebut.

Namun sayangnya, upaya menahan dan juga mengontrol yang kita lakukan ternyata masih belum cukup untuk mengatasi kebencian yang masih mengakar di dalam hati. Diam-diam kita berharap agar ada orang lain yang mnegetahui keburukannya dan memberikan balasannya. Diam-diam kita berharap karma bisa membalas seluruh kelakuannya. Diam-diam kita masih menyimpan dendam.

Apakah hal ini salah? Oh tentu tidak, ini sudah lebih baik dibanding kita tidak melakukan pencegahan apapun pada diri kita sendiri. Namun, tidak ada salahnya lho bagi kita untuk mempelajari bagaimana kita bisa mengikhlaskan segala perlakuan buruk yang kita terima.

Cara #1: Ingat Bahwa Tidak Ada Manusia Sempurna

Setiap orang pasti memiliki kekurangan dan juga kelebihan yang berbeda-beda. Jadi adalah wajar jika kita gregetan menghadapi hal-hal buruk di sekitar kita. Mulai sekarang, coba deh untuk ingat bahwa tidak ada orang yang sempurna dan terimalah hal ini sebagai bagian dari latihan; baik latihan untuk diri kita sendiri dan juga bagi orang tersebut untuk menjadi sosok yang lebih baik dan bijak lagi.

Cara #2: Pisahkan Antara Sifat dengan Orangnya

Kita seringkali terlalu mengaitkan sifat dengan subjeknya dengan kuat dan hal itu yang membuat kita menjadi benci dengan seseorang. Jika kita membenci orang yang licik, bayangkan ada berapa orang licik di dunia ini yang akan kita benci. Jadi, ada baiknya bagi kita untuk memisahkan sifat dengan pemilik sifat tersebut. Jika kamu tidak suka dengan sifat licik, fokus saja dengan sifatnya, jangan dengan orangnya.

Selain itu, dengan kita fokus pada sifat tersebut, kita juga bisa cek apakah sifat tersebut juga ada pada diri kita?

Cara #3: Selesaikan Masalah dengan Orang Tersebut

Tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan waktu. Jika kita tidak berbesar hati untuk menyelesaikan masalah; baik dengan memaafkan tanpa permintaan maaf ataupun langsung menyelesaikan masalah dengan orangnya, maka tidaklah heran kebencian akan muncul kembali ke permukaan.

Coba deh ingat kembali kalimat-kalimat yang seringkali keluar dari mulut kita ketika kita mendengar kabar buruk terjadi pada orang yang tidak kita sukai. Mungkin ini sudah saatnya untuk hening sejenak dan menjadikan momen tersebut untuk merenung sejenak, “Apakah saya akan bisa menysukuri hal buruk yang terjadi pada bagian dari diri saya?”

Share the love...Share on Facebook
Facebook
Share on Google+
Google+
Tweet about this on Twitter
Twitter