Saat ini banyak di antara kita yang sedang sibuk-sibuknya merawat dan memperhatikan keluarga, kerabat dan teman-teman yang sedang sakit. Fokus mencari obat, menghubungi rumah sakit dan apotek terdekat dan juga menghubungi kerabat-kerabat yang mungkin bisa membantu proses pengobatan dan pemulihan pasien yang sedang diurus.
Sekarang bukan hanya suster dan dokter saja yang sibuk menangani pasien. Kita, warga yang sama sekali tidak punya latar belakang pendidikan kesehatan sekalipun kini sudah harus terjun langsung untuk merawat anggota keluarga yang sedang sakit.
Dan sangat tidak mengherankan jika banyak dari kita yang merasa burnout, kelelahan, bingung dan juga frustasi. Karena memang kita tidak memiliki pengetahuan dan kesiapan mental yang sama seperti tenaga kesehatan pada umumnya. Jangankan kita, para tenaga kesehatan saja sudah perlahan-lahan tumbang karena kacaunya kondisi saat ini.
Jika kamu belum mendengar ini hari ini, saya akan mengatakannya. Kamu dan setiap orang yang saat ini sedang merawat kesehatan keluarganya, temannya, kerabatnya dan juga orang lain yang membutuhkan bantuan juga perlu memberikan perhatian kepada dirinya sendiri.
Sama seperti saat terjadi keadaan darurat di pesawat. Kamu tetap harus memasang alat bantu pernapasan pada dirimu sendiri terlebih dahulu, baru membantu orang di sampingmu. Keadaan seperti ini juga butuh praktek yang sama. Karena jika kamu tidak menjaga kondisimu, lalu siapa yang akan melakukannya? Jika kamu juga jatuh sakit, lalu siapa yang akan menjaga kondisi anggota keluarga dan orang-orang di sekitarmu?
Pada artikel ini, saya tidak akan membahas perihal teknis yang harus dilakukan agar kamu tetap sehat secara fisik. Namun, saya akan membahas hal simple apa saja yang seringkali terlupa saat merawat orang lain:
1. Nafas
Ya, saya tau kalau kita semua saat ini pasti sedang bernafas. Namun, kamu juga perlu mengecek nafasmu sendiri. Hal in padahal cukup mudah untuk membantu mengembalikan ketenangan dan fokus yang sempat terpencar. Kamu bisa coba menghitung nafasmu ketika masuk sepanjang 4 hitungan, dan keluar sepanjang 4 hitungan juga. Lakukan beberapa kali hingga kamu merasa lebih tenang.
2. Jangan Biarkan Dirimu ‘Terlalu’
Kita semua tau, kalau apapun yang ‘terlalu’ itu tidak baik. Sama seperti saat ini: jangan biarkan dirimu terlalu lapar, terlalu lelah, terlalu cemas, terlalu panik dan berbagai ‘terlalu’ lainnya. Ketika mulai terasa lapar, makan. Ketika mulai terasa lelah, istirahat. Hal ini akan membantumu agar tidak cepat burnout atau kelelahan.
3. Fokus Pada Hal Baik
Yang ini mungkin akan sulit untuk dilakukan, namun percayalah bahwa sebenarnya selalu ada berita baik di sekitar kita. Apakah cuaca hari ini yang lebih baik, ataukah suasana yang lebih tenang, atau mungkin beberapa tugas yang sudah dijalankan dengan baik sesuai dengan prosedur. Selalu ada kabar baik, dan tugas kita adalah mencarinya.
4. Ritual Saat Transisi
Tentukan kapan waktumu untuk merawat orang lain dan merawat dirimu sendiri. Lalu, buat sebuah ritual yang menjadi transisi antara kapan kamu akan mulai merawat orang lain dan kapan kamu akan mulai merawat dirimu sendiri. Misalnya: menyanyikan lagu berbeda saat cuci tangan sebelum dan sesudah merawat orang lain. Atau afirmasi berbeda saat meditasi sebelum dan sesudah merawat orang lain.
5. Tertawa Selagi Bisa
Semakin serius kondisi kita saat ini, maka semakin butuh kita akan tawa. Saat ini, kamu bisa menemukannya dengan mudah; entah lawakan receh yang ada di social media, stand up comedy di Youtube, atau film humor yang ada di Netflix. Tertawa sangat baik untuk memulihkan kondisi pikiran yang selama ini dibebani berita buruk.
6. Berserah
Berserah lah pada apapun yang kamu percayai. Apakah Tuhan, ataukah dewa dewi, ataukah leluhur atau mungkin keilmuan itu sendiri. Sadari bahwa kita sudah melakukan sebaik yang kita bisa dan berikutnya yang bisa kita lakukan hanya berserah. Dengan begitu, kita bisa menyerahkan semua hasil dari semua kerja keras kita dalam merawat orang yang membutuhkannya.
7. Hubungi Orang di Luar Sana
Saat kamu sedang dalam kondisi baik ataupun kurang baik, cobalah untuk tetap berhubungan dengan orang di luar sana. Kamu bisa chatting, teleponan, ataupun video call ketika sedang senggang. Karena dengan begitu kamu sadar bahwa tidak ada siapapun yang menghadapi ini sendirian.
8. Tidak Ada yang Abadi
Ya. Tidak ada yang abadi di dunia ini. Saya, kamu, dia, mereka, kesedihan, kekecewaan, kelelahan, bahkan masa sulit ini. Tidak ada yang bisa lolos dari ketidak-kekalan, karena itulah apa yang menjadi hukum dari dunia ini.
Ingatlah, bukan cuma kesehatan orang yang kamu rawat yang penting di dunia ini. Kesehatan kamu pun juga penting. Jadi, silakan coba semua tips di atas satu per satu. Dan jangan ragu untuk membagikannya kepada teman-temanmu yang mungkin juga sedang menjadi perawat bagi keluarganya.
Saya berdoa agar kita semua bisa keluar dari masa sulit ini bersama-sama. Dalam kondisi yang lebih baik dari saat ini. Stay safe, stay healthy.