Suatu hari, saya pernah mendapatkan curhat dari teman saya. Ia seorang wanita, sedang dihadapkan dengan 2 pilihan yang menurutnya sangat berat: melanjutkan karir dan menitipkan anaknya, atau berhenti karir dan mengurus anaknya sendiri.
Buat dia, ini menjadi sangat berat karena semasa kecil dulu dia seringkali ditinggal oleh kedua orangtuanya. Dia dititipkan ke om tantenya dan sering mendapatkan perlakukan tidak enak. Setiap kali dia meninggalkan anaknya untuk bekerja, dia merasa sangat bersalah. Khawatir anaknya merasakan hal yang sama dengannya.
Sedangkan setiap kali dia terpikirkan untuk resign, dia tau pasti bahwa kondisi finansial keluarganya akan jadi tidak stabil dan jadi sulit untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Dari lubuk hati terdalam, dia sangat ingin untuk berhenti kerja, namun secara logika, hal itu tidak mungkin dilakukan.
Ini yang membuatnya dilema dan curhat ke saya. Kalau kamu jadi dia, apa yang akan kamu lakukan?
Ketika kita dipaksa untuk memilih antara intuisi dan logika, tentu kita akan merasa sangat sulit dan terbebani. Rasanya apapun yang dipilih pasti akan memberatkan kita. Padahal sebenarnya kamu bisa mencapai kondisi idealnya. Kamu gak perlu sampai 100% mengorbankan salah satunya.
Untuk mencapainya, kamu bisa coba:M
1. Memahami Bahwa Kamu Tidak Perlu Pilih Salah Satu
Intuisi itu berasal dari lubuk hati yang paling dalam. Intuisi akan menuntunmu ke hal yang kamu anggap baik dan ideal. Namun, logika akan membantu kamu agar kamu tidak akan melakukan kesalahan fatal yang bisa menyebabkan dirimu dalam keadaan bahaya.
Tidak ada yang buruk dari kedua hal tersebut. Kamu hanya perlu menyeimbangkannya saja.a
2. Yang Terpenting Adalah Saat Ini
Setelah kamu tau pasti apa yang kamu benar-benar inginkan berdasarkan intuisi, kamu perlu mengecek realitanya. Misalnya pada kasus teman saya tadi. Jika memang meninggalkan pekerjaannya malah akan membuat kebutuhan primernya tidak terpenuhi, ya jangan dilakukan sekarang.
Ingat, apalah artinya cita-cita jika saat ini kamu tidak bisa hidup dengan layak dan menikmatinya?
3. Rencanakan Secara Logis
Mengikuti dorongan intuisi tentu boleh saja. Jika kamu tidak bisa mewujudkannya sekarang, yang perlu kamu lakukan adalah merencanakannya. Gimana caranya agar kamu semakin dekat dengan apa yang kamu lakukan tanpa mengorbankan apa yang kamu miliki hari ini.
Apakah kamu perlu bekerja lebih keras? Apakah kamu perlu mempertimbangkan bisnis sampingan? Apakah kamu perlu membatasi waktu kerja?
Ingat, kamu tidak perlu mengambil jalur ekstrim dengan mengabaikan antara logika atau intuisi. Keduanya sama-sama penting untuk keberlangsungan dan kebahagiaan dalam hidup kamu.
Semakin kamu bisa menyeimbangkan antara intuisi dan logika, maka hidupmu juga akan semakin stabil, namun juga memuaskan karena jalan yang kamu tuju kemungkinan besar sudah sesuai dengan kata hatimu.
Bagaimana menurut kamu? Apakah kamu punya dilemma seperti ini? Yuk share pengalaman kamu di kolom komentar!