witnessday

Menjinakkan Monkey Mind, Membangun Fokus Kembali

 

Pada dunia meditasi, ‘monkey mind’ seringkali dianggap sebagai salah satu gangguan saat bermeditasi. Apa sih itu monkey mind dan mengapa diberi nama ‘monkey’?

Monkey mind adalah suatu kondisi pikiran di mana pikiran kita sering berpindah fokus dari satu hal ke hal lainnya. Kenapa ‘monkey’? Ya karena seperti seekor monyet yang bisa berpindah tempat secara cepat dan lincah. Dan problemnya adalah, meski kita sudah meniatkan diri untuk fokus  pada 1 hal, rasanya ada saja momen di mana pikiran mulai berlari ke hal lain.

Kegiatan sehari-hari, aktivitas yang padat, berbagai tekanan yang menuntut kita untuk mengerjakan banyak hal sekaligus (multitasking) membuat kita menjadi semakin sulit untuk fokus ke satu hal. Secara tidak sadar, kita selama ini membiarkan otak kita untuk multitask. Coba deh tanyakan kepada dirimu, seberapa sering kamu melakukan multitasking?

Dan percaya gak percaya, selama kamu melakukan multitasking, pasti akan ada kegiatan yang kamu lakukan secara auto-pilot; yang berarti tidak kamu lakukan secara mindful. Seperti apa sih melakukan kegiatan dengan auto pilot?

Kegiatan rutin memiliki kecenderungan untuk dilakukan secara auto pilot. Kegiatan seperti keluar masuk rumah, mengendarai kendaraan pergi dan pulang dari kantor, mandi, makan bahkan bernafas adalah contoh-contoh kegiatan yang sering kita lakukan tanpa benar-benar kita sadari, resapi dan nikmati momennya.

Padahal kegiatan tersebut bisa juga kita lakukan secara penuh kesadaran; ketika makan, kita bisa memperhatikan bagaimana rasa makanannya, bagaimana kita mengunyah dan menelan makanan daripada makan sambil scrolling gadget. Ketika mandi dilakukan dengan penuh kesadaran, kita akan memperhatikan seluruh bagian tubuh kita; apakah ada yang berbeda, apakah ada yang perlu diberi perhatian ekstra, dibandingkan kita mandi sambil fokus pada lagu dan bernyanyi.

Nah dengan sekian banyak kebiasaan multitask kita, tentu tidak mengherankan mengapa kita sulit untuk fokus pada 1 hal saja apalagi dalam periode yang lama. Rasanya ada banyak pekerjaan kita yang tidak kunjung selesai, sedangkan deadline sudah menunggu di depan mata. Membangun fokus sebenarnya sama dengan belajar multitask, bisa dipelajari dan habitnya bisa kembali dibangun. Caranya bagaimana? Tentu saja dengan latihan.

Latihan sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan berlatih mindfulness. Coba mulai untuk melakukan beberapa rutinitasmu dengan penuh perhatian; makan dengan memperhatikan rasa makanan, tekstur, dan juga gerakan mulut. Selain itu, kita juga bisa mulai coba untuk mengetik chat dengan penuh perhatian; membaca pesan dengan seksama, berpikir bagaimana membalas pesan dan mengetik dengan fokus. Yang terpenting adalah fokus dan kurangi kebiasaan untuk melakukan segala sesuatu tanpa pengamatan.

Selain itu, kita juga bisa melatih mindfulness dengan meditasi. Siapkan waktu 1-2 menit setiap harinya untuk hening dan fokus pada pernafasan kita. Bagaimana dada megembang dan mengempis, bagaimana sensasi saat menarik dan membuang nafas. Percaya deh, perlahan-lahan kamu akan mendapatkan kembali kemampuanmu untuk fokus.

Ketika kamu menjalankan latihannya, mungkin kamu akan merasa sulit untuk fokus. Mungkin juga, kamu akan merasa frustasi dengan dirimu sendiri karena sulit untuk menjaga fokus. Namun jangan putus asa! Dengan konsisten menjalankan latihan ini, kamu akan mendapatkan kembali kemampuan untuk fokus secara perlahan.

Good luck!

Share the love...Share on Facebook
Facebook
Share on Google+
Google+
Tweet about this on Twitter
Twitter