Menjelang Akhir 2019: Mulai Evaluasi dengan Bersyukur

\\\"\\\"

 

Tak terasa sebentar lagi 2019 akan berakhir. Sebelum kita mulai menelusuri kembali apa saja hal-hal yang sudah kita lakukan, dan apa saja goal yang sudah tercapai di tahun 2019, sepertinya akan jadi lebih baik kita mengawalinya dengan bersyukur.

\\\"\\\"

Dalam Bahasa Inggris, “bersyukur” disebut dengan “gratitude” yang berasal dari kata Latin, “gratus” yang berarti “menyenangkan, menyambut, sesuatu yang dapat diterima. “Gratus” juga menjadi akar dari kata-kata serupa lainnya, “grace”, “gratuity” dan kata-kata lain yang melambangkan mood, kegiatan dan ide yang positif.

Dan jika ditarik mundur lagi, kata tersebut juga berakar dari Proto-Indo-European, “gwere” yang berarti pemujaan, perayaan, dan juga bentuk dari hubungan dengan The Divine. Jadi, dengan kata lain, bersyukur adalah kegiatan di mana kita menyadari, dan merasakan keberadaan The Divine.

Pada prakteknya, dalam kehidupan kita sehari-hari kita seringkali dihadapkan dengan masalah. Dari yang sepele hingga yang besar; dari yang setiap hari terjadi, sampai yang terjadi sekali-kali. Dan hal tersebut, sedikit banyak membuat kita lupa untuk bersyukur. Namun bersyukur sendiri tidak melulu diwujudkan dengan melakukan ritual keagamaan.

Ada berbagai cara sederhana dan juga berbagai sudut pandang yang bisa kita coba untuk bersyukur setiap harinya:

1. Belajar dari Masa Lalu

Pada saat sekolah, kita pasti pernah mengalami kenaikan kelas. Pelajaran yang baru akan kita dapatkan, dengan tingkat kerumitan yang lebih tinggi. Namun bukan berarti pelajaran tersebut mustahil untuk dikuasai. Kita bisa menggunakan bekal ilmu di tahun pelajaran sebelumnya untuk mempelajari hal baru pada tahun ini.

Sama seperti pelajaran baru, cobaan yang kita dapatkan mungkin bertubi-tubi, dan mungkin juga lebih sulit dibandingkan sebelumnya. Namun, coba ingat kembali pelajaran yang pernah kita dapatkan di masa lalu. Kita pasti bisa menemukan sesuatu yang bisa kita gunakan untuk menghadapi cobaan; apapun bentuknya, apakah kita sebaiknya berlapang dada, apakah kita sebaiknya mengelola emosi yang muncul atau cara lainnya.

Mungkin kalimat tersebut terdengar klise, namun cobaan adalah salah satu kesempatan untuk mengembangkan diri dan menchallange diri agar menjadi lebih baik lagi. Dengan begitu, perlahan-lahan kita akan dapat mulai bersyukur dengan apapun yang sudah kita pernah alami di masa lalu dengan mengambil intisarinya.

2. Buat Gratitude Journal

Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, bersyukur tidak melulu harus dilakukan saat beribadah. Bersyukur pun bisa dilakukan meski hanya dengan menulis. Di setiap akhir hari, coba tanyakan kepada diri sendiri, apa yang membuat kamu senang hari ini? Siapa yang menginspirasi kamu? Siapa yang membuatmu merasa damai hari ini?

Dengan menanyakan hal itu setiap hari, kamu akan menemukan 1-2 hal alasan untuk bersyukur dan tentunya juga menjalani hidup dengan lebih semangat.

3. Coba Gratitude Walk

Ketika kamu merasa down, atau kurang bersemangat coba deh cari waktu 10-20 menit untuk jalan kaki; entah itu keliling kantor, jalan kaki menuju halte atau bahkan jalan kaki di dalam komplek rumah. Dan pastikan kamu melakukannya sendirian.

Gunakan momen jalan kaki tersebut untuk mencari berbagai hal yang bisa kamu syukuri dalam hidup. Apakah itu alas kaki yang kamu gunakan, ataukah itu kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh. Bahkan apa yang bisa kamu lihat di sekitarmu pun bisa menjadi salah satu alasan untuk bersyukur.

\\\"\\\"

Nah sekarang, yuk siapkan waktu untuk bersyukur terlebih dahulu, lalu coba lakukan evaluasi tahun 2019. Kamu akan menemukan sudut pandang baru, menjadi lebih empati kepada diri sendiri dan di saat bersamaan juga semakin bersemangat untuk melakukan yang terbaik di sisa 2 bulan terakhir tahun 2019 dan bersiap dalam menghadapi tahun 2020.

Selamat mencoba!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *