Selama ini, saya sering sharing mengenai bagaimana meditasi bisa membantu kita menjadi lebih tenang dan juga fokus dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Beberapa di antara metode meditasinya adalah dengan fokus pada pernafasan dan juga sensasi tubuh ketika melakukan aktivitas sehingga kita bisa lebih fokus dan aware dengan apa yang kita kerjakan.
Namun, bagaimana jika kita sedang merasa terganggu atau mungkin terluka terhadap orang lain? Ketika kita sedang merasa marah, sedih, kecewa atau gejolak emosi lainnya? Apakah meditasi bisa digunakan untuk healing atau menyembuhkan kita dari luka tersebut?
Sebelum saya menjawab, saya akan menjelaskan terlebih dahulu sekali lagi mengenai apa itu meditasi. Meditasi adalah keadaan di mana kamu diajak untuk berhenti sejenak, untuk sepenuhnya hadir di sini dan pada saat ini. Dengan meditasi, kita bisa menjadi lebih sadar dengan apa yang kita rasakan dan juga pikirkan saat ini. Karena itu, meditasi seringkali digunakan dan juga dikembangkan oleh banyak praktisi untuk menjadi titik awal perjalanan yang mampu menuntun kita menuju titik terang dari suatu masalah.
Begitupula ketika kita emosi, atau terpancing emosinya karena orang lain. Untuk mengobati rasa marah, terluka, sedih, kecewa dan lain sebagainya, kita perlu sadar terlebih dahulu apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita. Jika kita tidak tau dan mengerti akar sesungguhnya dari emosi-emosi tersebut, maka akan sulit untuk memulai proses healingnya.
“Dari mana saya harus memulainya?”
Silakan cari tempat yang tenang dan juga nyaman untukmu. Bahkan kamu bisa ganti pakaian yang nyaman agar kamu bisa memulai meditasi dengan tenang. Lalu berikutnya..
Amati semua perasaan yang muncul, dan tidak perlu dihakimi. Jika memang kamu merasa sangat marah, biarkan saja perasaan tersebut muncul. Tidak perlu diberikan label atau penghakiman seperti “marah itu tidak baik” atau “tidak boleh marah”. Lepaskan semua penghakiman tersebut, biarkan diri kamu merasakan kemarahan tersebut. Begitu pula jika kamu merasakan emosi lainnya. Cukup duduk diam, dan amati perasaan yang muncul.
Lalu amati sensasi yang terasa hingga ke tubuh. Apakah kamu merasa ada otot di bagian tubuhmu yang mengencang? Apakah jantungmu menjadi berdebar-debar? Apakah nafasmu jadi agak sesak? Apakah lambungmu terasa perih? Amati sensasinya.
Kemudian, berikan sentuhan pada bagian tubuh yang bereaksi tersebut. Dengan sentuhan tangan, ucapkan kata-kata seperti, “Tenanglah, semuanya baik-baik saja.” atau kamu juga bisa menggunakan nafas untuk meredakan reaksi yang muncul dengan menarik dan membuang nafas secara panjang dan perlahan.
Apapun perasaan yang muncul, coba berikan nama. “Oh saya tadi sedang marah.”, “Seperti ini rasanya kalau saya sedang marah”. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi kita untuk mengenali diri kita sendiri.
Berikan validasi dan terima perasaan tersebut. Kamu bisa melakukannya dengan cara, “Marah itu wajar.. Dan saya terima emosi yang saya rasakan ini. Ini adalah bagian dari diri saya yang terluka.”
Dan jangan lupa untuk menanyakan juga kepada dirimu sendiri apa yang kamu butuhkan Apakah kamu butuh ketenangan? Apakah kamu butuh meditasi seperti ini untuk membuatmu merasa lebih baik dan lebih lega? Cari tahu apa yang kamu butuhkan agar emosi yang dirasakan bisa terasa lebih baik.
Bagi teman-teman yang ingin mencoba versi guided meditation untuk healing, kamu bisa coba cek podcast saya dengan judul Meditasi Ketika Sedang Merasa Tersakiti melalui Spotify atau melalui Anchor FM. Dan buat kamu yang tertarik mau ikut, kamu bisa ikut kelas tiap Rabu jam 20:00-21:00 WIB dan Kamis selama 2 minggu pada jam yang sama di Loveground secaara online. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi saya di sini.
Semoga apa yang saya bagikan di sini bisa bermanfaat untuk mengobati sedikit luka yang kamu alami.