Banyak orang merayakan hari kelahiran Yesus dengan cara yang berbeda; ada yang menjalankan prosesi natal di gereja, ada juga yang bertukar kad dengan kerabatnya, bahkan juga ada yang berkumpul bersama keluarga. Tidak jarang juga anak-anak diajak untuk menghias pohon natal dan menggantungkan kaus kaki kosong yang nantinya diisi hadiah oleh Santa Claus.
Namun di antara berbagai kegiatan tersebut, banyak diantara umat Kristiani yang menjalankan tradisi ini begitu saja, tanpa kembali memaknai atau bahkan menerapkan beberapa hal filosofis tentang kelahiran Yesus.
Sebagai sosok yang dijadikan sebagai panutan, Yesus mengajarkan kita begitu banyak hal; mulai dari kesederhanaan, ketulusan, kesabaran dan berbagai kebaikan lainnya melalui kisah-kisahnya yang diceritakan dalam alkitab. Alangkah baiknya di hari Natal ini kita mengambil beberapa nilai kebaikan untuk dijalankan bersamaan dengan kegiatan yang biasa dilakukan bersama kerabat.
1. Fokus pada Cinta Kasih
Dalam hidupnya, Yesus rela disalib untuk menebus kesalahan dan seluruh umat manusia. Bayangkan, seberapa besar cinta kasih yang Yesus sehingga ia rela untuk memberikan nyawanya yang berharga untuk orang-orang yang tidak ia kenal. Dan bayangkan kembali, bagaimana jika kita memiliki cinta kasih sebesar itu; apa yang akan kita lakukan? Apakah kita akan terus menerus membiarkan hubungan kita dengan orang-orang di sekitar kita tidak baik?
Tentu lebih dari itu, ketika kita fokus pada cinta kasih, kita tidak akan lagi bertindak atas dasar rasa takut, dan kekhawatiran. Kita tidak lagi ke gereja dengan rasa takut atau khawatir bahwa kita akan masuk neraka atau bahkan dibenci oleh Tuhan. Namun kita bisa memandang gereja sebagai tempat bagi kita untuk belajar cinta kasih sebagaimana Yesus memberikan cinta kasihnya kepada setiap umat manusia.
2. Belajar untuk Hidup Sederhana dan Berbagi
Yesus bukanlah seorang yang kaya raya. Ia bahkan dilahirkan ke dunia dalam keadaan yang begitu sederhana. Berbeda dengan kita yang saat ini dalam kondisi berkecukupan; cukup makan, cukup istirahat, dan cukup hal lainnya. Namun, dengan kesederhanaannya, Yesus bisa memberikan kasih yang begitu luar biasa. Lalu, mengapa kita tidak?
Daripada kita menghamburkan uang saat bertukar kado atau makan di restoran mewah, mungkin kita bisa mencoba hal lain yang sederhana dan fokus pada kegiatan berbagi.
3. Berikan Kedamaian dalam Setiap Kehadiranmu
Ketika keluarga ataupun kerabat berkumpul, tidak jarang kita membahas bebagai masalah dan isu keluarga yang membuat diri dan juga suasana menjadi tidak damai. Padahal, di berbagai kisahnya, Yesus selalu datang menghadirkan kedamaian. Sehingga tidak ada salahanya di momen yang indah ini, kita juga menghadirkan kedamaian di sekitar kita.
Ketika momen kumpul keluarga dan kerabat menjadi penuh dengan gejolak emosi, tidak ada salahnya bagi kita untuk kembali mengingatkan bagaimana Yesus selalu hadir untuk memberikan rasa tenang dan damai, sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan dan dipermasalahkan lagi.
Itulah 3 cara yang bisa diterapkan pada hari Natal ini. Semoga berbagai acara Natal yang dilakukan bisa dijalankan bersamaan dengan nilai-nilai yang selama ini diajarkan Yesus kepada kita semua.
Selamat Hari Natal!