5 Ciri Seseorang Terjebak dalam Kondisi Emotionally Unavailable

\\\"\\\"

 

Apakah kamu pernah berhubungan dengan seseorang yang sulit untuk didekati? Seseorang yang selalu menjauh, membuat banyak excuse, atau menunjukkan kejanggalan ketika berbicara mengenai perasaannya atau ketika membahas mengenai hubungan. Banyak juga di antaranya yang menunjukkan kemarahan, kritik, atau melakukan sesuatu hal yang membuat hubungan menjadi semakin berjarak. Ketika berhubungan dengan orang tersebut, kamu jadi merasa sendiri, tidak penting, atau merasa ditolak.

Bisa jadi kamu berhubungan dengan seseorang yang emotionally unavailable. Keadaan tersebut bisa terjadi karena berbagai hal; bisa jadi karena trauma dengan hubungan masa lalunya, atau karena adanya prioritas lain dalam kehidupannya saat ini. Misalnya, ketika seseorang baru saja mengalami kegagalan dalam pernikahannya, sangatlah mungkin jika ia menjadi emotionally unavailable karena merasa kecewa dan takut untuk jatuh cinta lagi. Atau ketika seseorang sedang serius-seriusnya mengejar karir, biasanya ia akan mengabaikan hal lain selain karirnya.

\\\"\\\"

Namun, apakah ada ciri-ciri lain dari seseorang yang emotionally unavailable yang perlu kita ketahui sebelum memutuskan untuk berkomitmen lebih lanjut dengannya?

1. Memberikan Pujian secara Berlebihan

Banyak di antara orang-orang yang sedang emotionally unavailable memberikan rayuan secara berlebihan; bahkan seringkali bisa menjadi seorang pendengar dan komunikator yang baik. Namun biasanya hal ini tidak bertahan lama, karena mereka hanya mencari hubungan atau kedekatan singkat.

2. Sangat Kaku

Seseorang yang berada dalam kondisi emotionally unavailable merasa sangat tidak nyaman untuk mengubah jadwal atau rutinitasnya. Biasanya orang yang takut akan komitmen cenderung tidak fleksibel dan tidak ingin berkompromi untuk urusan waktu dan jadwal kegiatannya. Mereka seringkali merasa bahwa hubungan tersebutlah yang memerlukan mereka sehingga tidak ada kesediaan untuk bekerjasama yang baik dalam merawat hubungan tersebut.

3. Menyatakan Hal yang Membuat Hubungan Menjadi Sulit

Orang yang sedang emotionally unavailable biasanya memberikan penjelasan seperti, “Pacaranku ga pernah awet, lho”, atau “Untuk saat ini, aku belum siap untuk hubungan serius”. Mereka akan sangat berhati-hati ketika memulai kedekatan dengan seseorang meskipun orang tersebut sudah cukup cocok dengannya. Jangan sangkal fakta ini; dengarkan dan percayalah apa yang dikatakannya. Dengan begitu, kamu bisa menimbang-nimbang apakah kamu bisa meneruskan hubungan tersebut dengannya.

\\\"\\\"

4. Informasi dari Masa Lalu

Jika memungkinkan, coba cari tahu pengalaman dan hubungan dengan orang-orang di sekitarnya sebelumnya. Biasanya, dengan mengetahui cerita-cerita sebelumnya, kita bisa mengira-ngira apakah kondisi tersebut baru saja menyerangnya, ataukah sudah terjadi berkali-kali. Dengan begitu kamu bisa menimbang sendiri apakah kehadiranmu bisa membantu kondisinya atau sebaiknya menjaga jarak agar tidak menyakiti dirimu sendiri.

5. Mencari Kesempurnaan

Biasanya mereka selalu mencari sosok yang sempurna untuknya dan ketika berhadapan dengan pasangan potensialnya, mereka selalu bisa menemukan berbagai hal yang menurut mereka belum cukup baik. Hal-hal yang mereka temukan biasanya dijadikan alasan untuk mengakhiri hubungan tersebut. Padahal, setiap orang pasti memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, bukan? Jika sulit untuk memaklumi dan menerima kekurangan seseorang, tentu sangat sulit untuk bisa berhubungan secara sehat dengan orang lain.

Ketika kamu menginginkan hubungan yang berkomitmen, setiap orang yang berada di dalamnya perlu memberikan kontribusi dan usaha yang sama besarnya agar hubungan bisa berjalan dengan lancar. Selain itu, keterbukaan sangat dibutuhkan dalam sebuah hubungan. Jika orang tersebut masih belum bisa move on dan fokus pada hubungan yang sedang berjalan saat ini, ada baiknya untuk mempertimbangkan langkah ke depanmu.

\\\"\\\"

Namun, jangan lupa untuk kembali mengecek dirimu sendiri; apakah jangan-jangan saat ini kamulah yang sedang berada dalam kondisi emotionally unavailable sehingga setiap hubungan yang dijalankan berakhir begitu saja? Cobalah untuk jujur dan lebih objektif. Dengan begitu, kamu bisa mencari bantuan yang tepat untuk kondisimu melalui berbagai artikel atau langsung pada konselor yang bisa membantumu.

Silakan bagikan pengalamanmu di kolom komentar dan bagikan artikel ini kepada teman yang membutuhkannya.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *