Panggil saja dia Mira. Sejak kecil dibesarkan oleh ibu yang dominan dan pemarah, tanpa sadar Mira mewarisi sifat dan kebiasaan ibunya yang selalu ingin memegang kontrol dalam hubungan. Dua kali gagal dalam pernikahan, dia selalu diselingkuhi oleh mantan suaminya dan termasuk pacar-pacarnya sebelumnya. Tidak hanya diselingkuhi, bahkan sampai diutangi – ratusan juta rupiah pula.
Saat saya bertemu Mira, dia sedang merasa stuck dalam karirnya. Kerja dua puluh tahun tapi tidak punya apa-apa, berkali-kali mencoba berbisnis, tapi selalu konflik dan berhenti di tengah jalan. Dia dendam pada ibunya yang abusive. Dia dendam pada ayah yang dianggapnya lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Dia dendam pada dua mantan suaminya, keluarga mantan suaminya, dan dia merasa tidak berdaya pada dirinya sendiri.
Tapi sesi Quantum Healing bersama Mira menjadi salah satu pengalaman yang berharga dan tidak akan saya lupakan dalam hidup. Terharu seterharu-terharunya.
Setelah masuk ke dalam proses regresi dan mendapat pelajaran dalam berbagai masa kehidupan, sampailah kita di sebuah masa kehidupan di mana Mira menjadi salah satu anak dari selir raja di Kerajaan Mataram. Saat itu kehidupan di kerajaan sedang sangat makmur dan kedua orangtuanya sangat memanjakan Mira – yang saat itu adalah seorang laki-laki.
Dia tukang foya-foya, tukang mempermainkan perasaan perempuan. Gonta ganti pasangan. Bikin orang sakit hati. Tidak pernah mempedulikan perasaan orang lain, apa yang dia inginkan tetap harus dia dapatkan. Di masa itu, ada juga seorang putra raja dari kerajaan tetangga yang sangat iri pada Mira. Putra raja ini kalah tampan dan kalah pesona. Akibatnya, mereka berdua dari muda sampai tua selalu berebut wanita, berebut pengaruh, berebut kekuasaan.
Seperti kebiasaan kerajaan pada umumnya, di kerajaan ini juga tinggal seorang guru spiritual. Dari muda sampai tua pula ia menasehati Mira agar berubah dan tidak lagi melukai perasaan orang dengan sembarangan seperti itu. Tapi seperti Mira – dan seperti juga kita –
di saat sedang merasa enak, mana mau disuruh untuk belajar, bertenggang rasa, apalagi mendalami spiritual??
Setelah Mira terhubung dengan Higher Self atau jiwa sejatinya, tercenganglah kita dengan segala yang disampaikan. Rupanya, putra raja dari kerajaan tetangga itu adalah ibunya Mira. Dan yang paling membuat saya terharu, guru spiritual tersebut kini hadir sebagai suami Mira yang kedua.
Seorang guru spiritual memang bisa menyayangi dan menasehati kita, tapi apa yang bisa ia lakukan kadangkala memang terbatas. Jangankan Mira waktu itu, kita saja suka bosan, lalai, malas untuk berlatih dan mempraktekkan ajaran. Seorang guru spiritual seringkali hanya bisa menyampaikan teorinya saja, tapi tanpa praktek, mana bisa kita bertumbuh.
Dalam kejadian Mira, guru spiritualnya sampai rela \\\”turun pangkat\\\”, sampai rela menjadi orang yang salah agar Mira bisa belajar menjadi benar. Kalau cuma sekadar guru spiritual, Mira bisa menghindar. Tapi kalau suami sendiri, otomatis melibatkan perasaan yang lebih besar dan sakitnya berlipat-lipat, mau tidak mau pelajaran disodorkan ke mukanya, harus dihadapi, tidak bisa lari lagi.
Maka karena itu…
Tidak ada orang jahat, yang ada hanyalah guru yang menyamar.
Orang-orang yang saat ini kita rasa melukai kita bukan tidak mungkin pernah menjadi Ibu kita, pernah menjadi guru spiritual kita di sebuah masa kehidupan. Kali ini, supaya kita bisa semakin tekun belajarnya, ia mengambil peran sebagai orang yang menyakiti. Kalau sudah sadar akan hal ini, bukankah benar kalau Sang Buddha berkata kehidupan dan penderitaan adalah ilusi? Dan bahwa kehidupan di bumi ini adalah permainan dan pembelajaran semata?
Setelahnya, saya ajak Mira untuk memaafkan, meminta maaf, dan berterima kasih pada ayah ibunya, kedua mantan suaminya, keluarga mantan suaminya, dan juga dirinya sendiri dalam berbagai manifestasi. Senang sekali melihat Mira yang bangun-bangun sudah penuh dengan semangat, hatinya terasa plong, sampai-sampai badannya ikut terasa ringan. Dan yang sangat penting, kebencian dan dendam sudah berubah menjadi perasaan peduli, penuh welas asih, justru ingin melindungi dan mencintai. Indah sekali!
Seperti saya, seperti Mira yang sudah belajar memaafkan dan kemudian menjadi lega, saya mengundang kita semua untuk membuka mata, membuka hati kita lewat cerita hari ini. Guru spiritual menasehati dan menyayangi kita, tapi guru kehidupan yang hadir lewat sosok yang melukai justru adalah guru agung yang membuat kita berpraktek, tumbuh semakin bijaksana dan semakin mencintai, semakin matang dalam evolusi jiwa kita. Sujud hormat dan terima kasih untuk mereka semua.
Sekali lagi, tidak ada orang jahat, yang ada hanyalah guru yang menyamar. Saya harap, lewat cerita ini, tidak ada yang perlu kamu tunggu lagi. Maafkan, relakan, dan lepaskan. Sesudahnya, tersenyum saja karena pikiran dan perasaan sudah mengerti. Semuanya adalah permainan, semuanya adalah pelajaran, semuanya sudah sempurna apa adanya!
Kalau kamu sedang berusaha untuk memaafkan orang lain, atau bahkan dirimu sendiri, dan kamu butuh bantuan, kamu selalu dapat menghubungi saya di sini dan kita akan mendapatkan jalan keluarnya bersama.
Terima kasih telah membaca dan saya harap artikel ini dapat membawa sebuah perubahan yang indah dan baik dalam hidupmu. Dan… kamu tidak mau menyimpan sesuatu yag sangat baik hanya pada dirimu, kan? Bagikan artikel ini kepada teman-temanmu untuk menunjukkan rasa peduli dan sayangmu kepada mereka. Terima kasih sekali lagi dan sampai jumpa!
Amelia adalah serang Quantum Healing Practitioner & Intuitive Coach. Misinya adalah membantu orang lain untuk menemukan siapa diri mereka sebenarnya, mengapa mereka ada di sini, dan bagaimana untuk menjadi diri mereka yang sejati. Ia melakukannya dengan berbagai cara, mulai dari quantum healing, card reading, chakra wisdom healing, meditasi, dan menyalurkan pesan dari Semesta lewat life coaching. Saat ini Amelia terus melakukan one-on-one terapi dan coaching, juga berbagai kelas offline dan online, workshop dan retreat. Ia secara rutin tetap berbagi ilmu gratis lewat langganan newsletter yang bisa diakses di ameliadevina.com. Amelia bisa dihubungi lewat email hello@ameliadevina.com, halaman facebook Amelia Devina, dan instagram/ twitter @ameliadevina777.