Selama pandemi ini berlangsung, kita bukan hanya khawatir dengan bagaimana corona bisa membahayakan nyawa kita. Berbagai permasalahan lainnya seperti kesulitan akan akses kesehatan, kesulitan finansial, bahan pangan dan lain-lain juga menjadi kekhawatiran yang ikut menghantui kita.
Namun, selama pandemi ini saya jadi banyak merenung mengenai betapa mudahnya hidup kita sebelum pandemi ini datang. Ketika lapar, kita punya banyak pilihan untuk mengenyangkan perut kita. Mulai dari pergi ke restoran, pesan delivery service, atau masak dan mengolah bahan yang dimiliki. Dan seringkali saya pribadi memilih pilihan yang paling cepat, praktis dan mudah untuk saya.
Ketika haus pun, kita juga punya banyak pilihan untuk melepaskan dahaga. Salah satu cara tercepat, praktis dan mudah dilakukan adalah dengan beli air kemasan. Begitu habis pun, tinggal dibuang botolnya.
Namun sekarang, begitu saya diam di rumah. Saya menjadi sadar bahwa ibu bumi telah memberikan saya banyak sekali hal yang saya ambil dan nikmati begitu saja. Dan melalui perenungan-perenungan tersebut saya jadi semakin sadar bahwa..
1. Ibu Bumi Memberikan Kita Segalanya
Ketika kita butuh makanan, Ibu Bumi memiliki tanah yang begitu banyak untuk kita tanami berbagai macam bahan pangan. Ia memberikannya dengan percuma. Kita tidak membayar sepeser pun kepada Ibu Bumi. Begitupula ketika kita haus, Ibu Bumi juga memiliki mata air yang mengalirkan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kita semua.
Sayangnya, setelah kita semua mendapatkan segala yang kita butuhkan dari Ibu Bumi, seringkali kita malah melakukan berbagai hal yang bisa menyakitinya. Bukannya berusaha menjaga kelestariannya, kita malah memberikannya polusi, merusak lingkungan dan memenuhinya dengan berbagai sampah yang tidak dapat terurai.
2. Ketika Ibu Bumi Menderita, Kita Juga Akan Menderita
Ketika Ibu Bumi menderita, kita juga akan menderita. Ketika Ibu Bumi dipenuhi polusi, maka kita juga akan menderita dengan berbagai kejadian yang terjadi di alam. Mulai dari gelombang panas yang menyebabkan beberapa kebakaran hutan, hingga mencairnya es yang ada di kutub yang menyebabkan banjir.
Pada artikel ini, dijelaskan juga bagaimana kondisi Bumi bisa mempengaruhi bagaimana pathogen bisa bertahan dan menyebar.
3. Ketika Manusia Menjadi Lebih Bijak, Ibu Bumi Akan Mulai Pulih
Jika kita melihat ke luar jendela, kita bisa melihat dengan mata kepala kita sendiri betapa cerahnya langit selama masa karantina. Ketika kita mulai mengambil keputusan bijak seperti keluar rumah hanya ketika diperlukan, berbelanja juga ketika dibutuhkan dan untuk hal-hal penting saja.
Bayangkan apa yang terjadi ketika kita semakin banyak mengambil langkah bijak? Mulai saling membantu dan saling mendukung. Saling memenuhi kebutuhan satu sama lain tanpa pamrih.. Saya yakin Ibu Bumi akan lebih cepat pulih dan kita pun akan merasakan pemulihan yang sama pada kehidupan kita.
4. Kesadaran Kolektif Akan Memberikan Dampak Luar Biasa
Saat ini, tidak ada satupun orang yang imun terhadap virus COVID-19. Tidak ada jaminan bahwa kita tidak akan terpapar sama sekali. Dan hal ini sedikit banyak menimbulkan kesadaran kolektif di mana bukan hanya kita yang perlu menjaga kesehatan, keluarga, tetangga, bahkan orang yang tidak kita kenal yang lalu lalang di depan rumah kita pun perlu menjaga kesehatannya.
Sedikit banyak hal ini membangun kesadaran kolektif di mana ini bukan saatnya bagi kita berbicara tentang “apa yang bisa saya lakukan”, tetapi “apa yang kita bisa lakukan bersama”.
5. Mendefinisikan Ulang Kebahagiaan
Ketika kita selama ini terikat dengan arti dan syarat kebahagiaan seperti “saya akan bahagia jika saya punya 100 milyar di dalam rekening saya” atau “saya akan bahagia jika bisa menyekolahkan anak saya ke luar negri”, ataupun “saya akan bahagia jika saya berhasil menikah sebelum umur 30”.. Pada masa ini, kita akan menyadari arti dan syarat kebahagiaan yang selama ini bisa jadi salah. Bisa jadi bukan itu yang kita inginkan selama ini.
Ketika kita keluar rumah dan menghirup udara segar dan merasa percikan bahagia, mungkin memang bahagia sesederhana itu. Ketika kita merasa lega karena masih bisa mendapatkan gaji di masa sulit seperti ini, mungkin memang bahagia semudah itu.
Lalu apa sebenarnya arti kebahagiaan? Apa saja syarat supaya kita bisa menjadi bahagia? Mungkin ini adalah saat yang tepat untuk merenunginya.
Tiap pikiran dan perasaan yang muncul adalah energi, dan bagaimana kita memilih dan mengelola energi ini akan menentukan masa depan kita, sekaligus masa depan Bumi kita. Rasa takut, panik, dan marah hanya akan menarik kita ke bawah. Tapi dengan cinta kasih dan rasa syukur, kita bisa meningkatkan kesadaran kita dan membuat Bumi jadi tempat indah untuk dihuni kita semua.
Peran setiap orang penting karena world peace always comes from self-peace! Maka dari itu, saya bersama teman-teman Loveground ingin mengajak kamu untuk meditasi bersama di jam 20.00-21.00 WIB. Melalui meditasi ini, kita akan satukan hati dan doa kita untuk Ibu Bumi dan semua makhluk yang membutuhkan.
Ini adalah event yang terbuka untuk publik dan gratis. Jika kamu tertarik, silakan hubungi saya melalui WA 08119925778 untuk bergabung bersama dalam meditasi malam ini.