My Birthday Note to You – Thank You!

\\\"\\\"

 

Having yet another birthday is such a humbling experience! Begitu banyak makhluk dan tangan tak terlihat yang telah membantu sehingga saya bisa sampai di titik yang ini. Terima kasih buat kamu yang sudah ikut serta mewarnai perjalanan saya, membaca Witnessday tiap minggunya, ikut berbagai kelas yang diselenggarakan di Loveground, dan menjadi pendukung yang setia.  Di usia yang baru ini saya semakin menginsyafi beberapa hal dan hari ini saya ingin berbagi beberapa perenungan menarik untuk kamu.

How valuable something to you depends on how much value you put on them

Pertama, tidak ada keluarga yang sempurna. Nyaris mustahil. Bagaimana mungkin menuntut keluarga untuk menjadi sempurna sedangkan kita sendiri saja banyak kurangnya? Di jaman di mana nilai hidup manusia seringkali diukur dari apa saja dan berapa banyak yang dia punya, mudah buat kita untuk jatuh terperangkap ke perasaan berkekurangan. Kok keluarganya begitu, sedangkan keluarga saya tidak? Kok dia sudah punya ini itu, sedangkan kita seperti ketinggalan di belakang? Mulai dari rumah, mobil, uang, prestasi, pasangan, anak, liburan, dst…

\\\"\\\"

Tapi pada akhirnya ini bukan tentang apa yang kita punya. Tapi tentang seberapa besar kita menaruh cinta, perhatian, dan penghargaan kepada semua yang sudah ada di sekitar kita. Mengharapkan apa yang belum terjadi hanya membuat kita merasa miserable, tidak berkecukupan, dan miskin.

Keluarga saya memang tidak sempurna, tapi semakin saya menerima dan mencintai mereka, semakin mereka menjadi sempurna buat saya. Memang prestasi saya belum seberapa dan banyak hal yang belum saya raih, tapi ketika saya menaruh nilai lebih kepada apa yang memang sudah ada di depan mata, mereka jadi jauh lebih berharga! And this is where real contentment begins!

 

Find the source of love within

Ketika kita mencintai seseorang dan kemudian merasa hidup kita berubah menjadi sangat positif, kita mulai berpikir, “karena dia…, karena dia…, karena dia…”. Sadarilah bahwa sebenarnya perasaan cinta itu adalah hasil dari perbuatanmu dan kamu “menyalahkan” orang lain sebagai penyebabnya. Love is an inner work, it’s what’s happening inside of you. Orang yang kamu cintai bisa saja tidak tahu perasaanmu, tapi kamu masih dapat merasakan pengaruhnya. Bahkan, sosok yang kamu cintai bisa saja tidak nyata – seseorang yang kamu lihat di layar kaca atau some fictional character misalnya.

Kamu bisa saja sangat bersyukur atas kehadiran orang ini, tapi pada akhirnya dia hanya hadir sebagai trigger, sebagai pemicu, untuk kamu menyadari bahwa you’re capable of love.  Tapi jika kamu terus menggantungkan sumber energimu atau sumber kebahagiaanmu dari orang ini, di titik inilah kamu akan mulai menderita. Atau malah membuatnya menderita. Karena itu, biarkan pemicu ini membuat kita sadar bahwa sebenarnya kita sendirilah sumber cinta itu, kita sendirilah cinta itu. Dan ketika kita menaruh cinta pada apa yang kita kerjakan atau dengan siapa kita bersama, apapun dan siapapun orang itu, kita akan menyadari bahwa ini bukan tentang apa pekerjaannya atau siapa orangnya, tapi karena kita sudah menemukan cinta yang sejatinya berasal dari dalam diri sendiri.

 

Happiness is here and now

Dan pada akhirnya, inilah hal yang perlu ditegaskan sekali lagi. Kebahagiaan bukan perkara nanti. Nanti deh tunggu saya punya duit banyak baru bahagia. Nanti deh tunggu ada rumah sendiri baru bahagia. Nanti deh tunggu udah married. Nanti deh tunggu followernya jumlahnya sekian. Dll dll… Kenyataannya, kita bisa aja ngebet beli satu baju cakep banget. Setelah berhasil dibeli pun, happynya cuma sesaat. Habis itu, balik biasa lagi. Beli gadget baru, ganti kerjaan baru, nunggu suami berubah, semuanya sama!

\\\"\\\"

Bahagia bukan tergantung nanti bakal gimana atau jadi seperti apa. Bahagia adalah saat kita menerima dan berkecukupan dengan semua yang sudah ada di saat ini. Karena bisa saja orang sudah punya semuanya, tapi tetap tidak bahagia karena dia tidak pernah benar-benar menghargai apa yang sudah ada, take for granted yang sudah di depan mata. So, my dear friend, choose happiness now. Be happy here and now. And let’s start seeing everything blossoms in your eyes!

 

Demikian tiga perenungan yang saya bagi hari ini. Semoga mencerahkan hatimu sebagaimana mereka telah mencerahkan saya. Semuanya pengalaman pribadi lho! 🙂 Terima kasih sekali lagi untuk semua doa dan dukungannya. Buat yang belum, yuk follow IG @ameliadevina777 dan @theloveground untuk stay updated dan stay in touch dengan saya dan kegiatan-kegiatan yang saya adakan di Jakarta maupun online. Wish you and your family lots of love and abundance throughout life! Thank you!!

 

 

Love and light,
Amelia Devina

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *