Saya belajar suatu pelajaran berharga dari sesi Quantum Healing baru-baru ini.
Seringkali, manusia (baca: saya atau kita), merasa tidak cukup atau tidak penuh karena belum mencapai banyak. Kita ingin melakukan hal yang besar-besar, diakui oleh standar orang kebanyakan, dan bisa berbangga hati karena itu semua.
Klien saya kali ini adalah seorang ibu muda yang sedang hamil tua. Setelah berkali-kali mencoba untuk kerja sampingan sambil mengasuh baby yang masih kecil, akhirnya dia memutuskan untuk jadi ibu rumah tangga full time.
Di satu sisi dia tahu ini adalah pilihan yang tepat karena dia mau mengurus anak-anaknya dengan baik. Di sisi lain, dia jadi sering merasa malu dan kurang berharga karena tidak bekerja.
Ternyata, walaupun tidak disebut secara khusus sebelum sesi, Higher Self/ jiwa sejati dari si klien menganggap ini adalah hal yang cukup penting. Dan inilah kesimpulan pesannya untuk si klien, dan saya rasa, pada akhirnya untuk kita semua:
\\\”Waktu yang kita punya sangat terbatas. Hidup itu sementara. Jadi, dia perlu menggunakan waktunya dengan baik. Dia harus bekerja. Tapi bekerja juga bukan berarti harus dianggap sebagai kerja kantoran dan melakukan sesuatu yang menghasilkan uang.
Dia bisa terus melayani. Terus menyanyi untuk melayani. Kalau dia melakukan satu hal itu saja, bahkan sesekali — tidak harus sering, asal dilakukan dengan kesungguhan hati, itu sudah cukup.
Tidak perlu membanding-bandingkan diri dengan teman-temannya yang lain. Kok mereka bekerja, bisa punya penghasilan sendiri, terlihat keren dan bergengsi. Tidak perlu malu dan merasa kecil. Tiap orang ada fasenya dan perjalanannya masing-masing.
Bekerja atau melayani itu bukan berarti harus yang besar-besar. Dia tidak harus sengaja mencari pekerjaan yang memberi dampak bagi orang banyak. Mengerjakan hal yang dianggap sederhana pun cukup. Dia tinggal meneruskan apa yang sudah dia lakukan sekarang. Lakukan segala sesuatu dengan cinta dan kesungguhan hati, itu sudah sangat baik. Itu sudah cukup.\\\”
Mendengar kata-kata Higher Self ini, saya jadi sangat terharu dan kemudian berkaca. Ya, terkadang kita memang suka membandingkan diri dengan orang lain. Suka merasa kurang. Dan menganggap bahwa kita harus melakukan sesuatu yang dianggap besar baru bisa menjadi orang besar, baru bisa menganggap diri sendiri layak dan berharga.
Meminjam inspirasi dari Higher Self, saya ingin menyampaikan kepada diri sendiri dan kita semua: Berhenti membanding-bandingkan. You are enough. Dirimu sudah cukup apa adanya. Bahkan dengan kita hidup dan menjalankan eksistensi kita di Bumi, itu sudah cukup istimewa. Asal kita melakukan apapun yang kita lakukan — sesederhana apapun — dengan cinta dan kesungguhan hati, kita sudah menjalankan peran kita di Alam Semesta ini.
Bukankah ini sangat melegakan?
Apakah kamu pernah mengalami pengalaman yang serupa? Kalau ada, kamu bisa menceritakan kisahmu, bagaimana kamu berhasil mengatasi perasaan tidak cukup dan kurang berharga. Kamu bisa berbagai cerita kamu pada kolom komentar di bawah ini.
Semoga tulisan ini membuat kamu betul-betul merasakan apa itu self-honour. Seperti yang dikatakan Deepak Chopra: \\\”When you honour yourself, the Universe honours you.\\\” Ketika kamu menghargai dirimu sendiri, Alam Semesta pun turut menghargaimu.
Terima kasih karena sudah membaca dan membagikan tulisan ini. Kamu berharga, kamu cukup! Sampai jumpa.
Love and light,