witnessday

Intuisi VS Pemikiran: Bagaimana Cara Membedakannya?

 

Terkadang, kita menghadapi kejadian berat dalam hidup yang memaksa kita untuk mengambil keputusan. Dan seringkali pilihan yang hadir adalah pilihan-pilihan yang sulit ataupun merugikan banyak pihak. Di saat sangat sulit bagi kita untuk memutuskan pilihan secara logis, inilah saat yang tepat bagi kita untuk mengandalkan intuisi.

Apakah itu intuisi?

Intuisi adalah kemampuan untuk mengerti sesuatu secara tiba-tiba, tanpa perlu alasan yang rasional. Biasanya intuisi hadir dalam bentuk suara dari dalam diri yang tiba-tiba muncul atau keinginan di luar logika yang datang secara mendadak dan bersifat mendesak. Intuisi sudah ada di dalam setiap diri kita, ia begitu kuat dan juga sudah hadir untuk memberikan petunjuk kepada kita. Jika diabaikan, sering kali membuat kita menjadi merasa tidak nyaman atau pun khawatir.

Namun seringkali kita merasa agak sulit untuk membedakan antara intuisi kita dengan pemikiran kita. Dua-duanya sama-sama memberikan suaranya dari dalam diri. Namun ternyata, ini adalah 2 hal yang sangat berbeda, lho!

Pemikirian kita memiliki tugas untuk membantu kita bertahan hidup dan melewati berbagai rintangan. Dari kecil, kita biasa menggunakannya sebagai “suara utama” kita karena ia membantu dan mengajarkan kita akan batasan-batasan yang bisa melindungi kita. Misalnya, pada saat kita masih berumur 4 tahun, kita pernah bermain di bawah bangku sehingga jari tangan kita terjepit pada kaki bangku. Pada saat kita sudah sedikit lebih besar dan ingin kembali bermain di bawah bangku, “suara utama” ini mungkin akan muncul dan menyuruh kita untuk menghindari area bawah bangku karena dulu tangan kita pernah terjepit di sana.

“Suara utama” ini juga biasanya terbentuk oleh lingkungan, kejadian di masa lalu, budaya dan juga rasa takut. Meski tugas utamanya adalah memberikan perlindungan, kebanyakan “suara utama” malah bertindak berdasrkan rasa takut. Selain itu, biasanya “suara utama” ini seringkali berbicara mengenai apa yang kita inginkan, rasa aman, rencana, kecemasan dan tekanan. Ia seringkali memberikan kita kemungkinan terburuk dan cepat untuk menghakimi serta mendiskriminasi sesuatu. “Suara utama” biasanya selalu merasa paling benar, dan tidak suka jika dipertanyakan.

Berbeda dengan intuisi; Intuisi merupakan petunjuk yang berasal dari jiwa dan juga terhubung dengan alam semesta. Intuisi hadir untuk menjagamu secara spiritual dan emosional dan mereka seringkali berkomunikasi tanpa kata-kata. Sehingga ketika intuisi muncul, segala sesuatu akan menjadi lebih mudah dimengerti dan pengetahuan ini muncul secara instan. Bahkan, pada momen-momen tertentu, intuisi ini sudah hadir terlebih dahulu sebelum kita menanyakan sesuatu. Memungkinkan kita untuk mengetahui terlebih dahulu persoalan yang belum muncul di depan mata kita.

“Suara utama” biasanya sangat kuat dan mendominasi pikiran, namun intuisi sendiri biasanya lebih lembut dan juga tenang. Jauh dari kesan menghakimi dan penuh dengan cinta kasih. Intuisi bukanlah suara yang bernada menghina, ataupun sarkastik. Namun banyak juga orang merasakan kehadiran intuisi dalam bentuk perasaan, atau sensasi yang timbul pada area perut, atau sensasi yang muncul pada bagian tubuh atau telinga sebelah kiri.

Selain itu, intuisi juga berkomunikasi dengan cara yang sangat halus; bisa melalui mimpi, angel number, namun bisa juga muncul dengan sangat persisten dan berulang-ulang.

Memang benar, ada kalanya kita memerlukan bantuan dari logika dan juga “suara utama” kita ketika sedang mengambil keputusan. Namun, ada saat-saat tertentu di mana sebaiknya kita mendengarkan intuisi kita. Maka dari itu, ada baiknya jika kita melatih untuk dapat menjadi lebih peka dalam mendengarkan intuisi kita.

Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu lebih sering mendengarkan “suara utama”? Ataukah kamu lebih sering mempercayai intuisimu? Yuk share ceritamu di kolom komentar!

Share the love...Share on Facebook
Facebook
Share on Google+
Google+
Tweet about this on Twitter
Twitter