Dari Kesadaran Menjadi Keterhubungan

\\\"\\\"

Selama ini saya sering menggunakan istilah kesadaran atau consciousness dan juga mindfulness di berbagai artikel untuk menjelaskan tentang bagaimana kita bisa melatih kesadaran kita. Bagiamana kita bisa menjadi lebih “sadar” dalam menjalankan seluruh aktivitas; mulai dari bekerja, olahraga, jalan-jalan sama pasangan hingga kegiatan personal yang selama ini terlewatkan seperti mandi, mencuci wajah dan juga keramas. Sehingga kita memiliki waktu untuk selalu tune in dengan diri kita sendiri setiap kita beraktivitas.

Namun hal tersebut hanya segelintir mengenai kesadaran.

\\\"\\\"

Jika kita punya kesadaran, teman kita pun juga memilikinya, begitupula ayah ibu kita, rekan kerja, orang-orang di sekitar kita dan bahkan makhluk hidup lain seperti kucing, anjing dan hewan lain. Dan tentu saja dari sekian banyak makhluk hidup di dunia, akan ada kesadaran yang berbeda antara kesadaran diri kita sendiri dengan kesadaran makhluk lainnya.

Misalnya, kamu secara sadar memilih untuk tetap duduk di dalam bus karena kamu merasa sakit dan lemas sehingga tidak sanggup untuk berdiri. Namun ada orang lain yang secara sadar ngomong di dalam hatinya betapa egoisnya kamu karena tidak memberikan tempat duduk kepada bapak yang ada di depanmu karena kamu terlihat baik-baik saja. Itu adalah 2 kesadaran berbeda karena berasal dari sudut pandang yang berbeda.

Itu semua terjadi karena kita tidak sama-sama melihat dari big picture-nya. Dan big picture tersebut bisa kita sebut dengan universal consciousness atau kesadaran universal.

*gambar*

Selama kita melatih diri untuk menjadi lebih ‘sadar’, kita mulai mencoba untuk tidak membiarkan diri kita berada pada posisi auto-pilot. Perlahan-lahan kita mulai ambil kendali dalam hidup kita. Kita mulai makan dan minum dengan lebih perlahan, bekerja lebih hati-hati, begitupula dalam berpikir dan berbicara.

Jika kita melatih diri untuk menjadi lebih ‘sadar’ perlahan-lahan diri kita menjadi lebih damai. Dan secara tidak langsung hubungan kita dengan orang-orang di sekitar kita pun menjadi lebih baik dari sebelumnya. Nah ini adalah momen di mana kita memperluas pemahaman kita tentang orang lain.

Misalnya kamu sedang merasa kesal sekali dengan anakmu yang gak mau nurut sama kamu, dan PR gak dikerjain. Ketika kamu lebih ‘sadar’ kamu tidak akan meluapkan kemarahanmu begitu saja. Kamu sadar bahwa segala sesuatu terjadi karena ada penyebabnya, maka kamu menenangkan diri sejenak dan mencoba mencari tahu kenapa ia melakukan hal tersebut.

Ketika kamu mendekatinya, bertanya kepadanya apa yang terjadi, di sanalah kamu baru menyadari bahwa ternyata ia dibully teman sekelasnya dan tidak mendapatkan perlindungan dari teman-teman yang lain sehingga ia tidak mau mengerjakan sesuatu yang ada hubungannya dengan sekolah. Alhasil, kamu gak jadi marah, kamu jadi paham apa yang terjadi dan bisa lebih berempati pada keadaannya. Dan pada kesempatan berikutnya, ketika ia mulai enggan mengerjakan segala sesuatu yang tentang sekolah, kamu sudah mulai bisa menebak, apa yang terjadi padanya.

\\\"\\\"

Itulah contoh ketika keterhubungan terjadi. Di mana kita bisa lebih berempati kepada orang-orang di sekitar kita, maka kita sudah mulai terhubung satu sama lain. Bukan hanya menyadari apa yang kita rasakan, tapi kita juga merasakan apa yang orang lain rasakan. Itulah keterhubungan! Dan bayangkan jika kita bisa terhubung ke lebih banyak orang di sekitar kita.

Dan ketika kita terhubung dengan semakin banyak orang, maka sudut pandang kita juga akan meluas. Kita gak melulu berbicara dan berargumen tentang apa yang kita rasakan, kita juga peduli karena kita terhubung dengan orang lain.

Ketika orang terdekat kita merasa sedih dan kita pun ikut merasakannya, itulah keterhubungan. Dan semakin banyak keterhubungan yang kita jalin, maka kita semakin dekat dengan kesadaran universal. Kita tidak lagi membedakan saya, dia dan orang lain. Namun sudah menganggap bahwa kita adalah individu yang saling terhubung dan menjadi satu kesatuan.

\\\"\\\"

Nah, sejauh ini, apakah teman-teman sudah mulai mengerti tentang kesadaran universal? Apakah yang terbayang mengenai kesadaran universal setelah penjelasan di atas? Yuk share pendapat kalian di kolom komentar!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *