witnessday

Merangkul inner child mu dengan belajar dari anak-anak

witnessday

 

Kita semua pernah menjadi anak-anak dan jiwa anak-anak itu masih tinggal dalam diri kita. Tapi kebanyakan orang dewasa kurang menyadari hal ini. Dan kurangnya kesadaran dan keterhubungan dengan inner child inilah alasannya mengapa kita mengalami begitu banyak kesulitan dalam berperilaku, mengatur emosi, dan dalam berhubungan dengan orang lain.

 

Dalam dunia psikologi populer, konsep Inner Child – juga disebut sebagai the Divine Child, Wonder Child, the True Self, atau sederhananya, the Child Within – mengarahkan pada sebuah bagian dari kepribadian orang dewasa yang menyimpan perilaku, kenangan, emosi, kebiasaan, sikap, dan pola pikir saat kita masih anak-anak dan remaja.

 

Semakin beranjak dewasa, inner child dalam diri kita terlupakan. Padahal, terkadang inner child membawa luka dari masa lalu, luka-luka yang berasal dari apa yang kita saksikan dan alami saat berinteraksi dengan orang tua, saudara, anggota keluarga lain, guru, teman-teman, mereka yang kita kenal, dan juga orang asing.

 

Inilah mengapa kita perlu merangkul inner child kita, untuk menyembuhkan semua luka lama yang tersimpan dalam diri kita.

 

Beberapa dari banyak cara untuk merangkul inner child kita adalah dengan mengeluarkan apa yang ada di benak kita, bersantai sesekali, dan bermain dengan anak-anak. Ini adalah cara yang menyenangkan dan mudah, seperti self-therapy yang bisa kita lakukan sesering yang kita bisa.

 

Hidup saya banyak dikelilingi anak-anak. Saya sering bertemu dengan anak-anak, kadang dalam acara pertemuan keluarga, di Rumah Harapan (Valencia Care Foundation), atau bahkan anak-anak di lingkungan rumah. Saya suka sekali bermain dengan anak-anak. Kamu bisa mencoba untuk berbicara dengan mereka tentang masalahmu, hanya garis besarnya saja… dan mereka mungkin tidak mengerti apa yang kamu ceritakan, tapi terkadang mereka bisa memberikan nasihat terbaik yang lain daripada yang lain.

 

Dunia dari kacamata anak-anak itu sangat sederhana, menyenangkan, indah, dan penuh dengan pelangi. Kita orang dewasa mungkin tidak berpikiran demikian, tapi kita bisa dong belajar dari mereka. Di bawah ini adalah beberapa kebijaksanaan yang dapat kita pelajari dari anak-anak kita.

 

1. Mereka menjalani hidup semaksimal mungkin

Inilah yang saya kagumi dari kebanyakan anak-anak. Mereka mungkin tidak mengerti apa yang sedang terjadi dengan dunia, tapi mereka mempunyai slogan yang terkadang orang dewasa lupakan – betapa pentingnya untuk menikmati hidup.

 

2. Mereka pemaaf

Tidak ada yang tidak bisa diselesaikan di dunia anak-anak. Untuk orang dewasa mungkin terdengar naïf, tapi coba deh kita gunakan cara pandang anak-anak dan belajar menyelesaikan masalah-masalah kita dengan pikiran yang sederhana, hati yang bersih, kebaikan hati dan niat yang tulus. Kalau anak-anak bisa memaafkan dengan sangat mudahnya, kenapa kita tidak bisa?

 

3. Mereka selalu penasaran

Anak-anak melihat hidup seolah-olah semua hal itu fresh dan baru. Mereka menanyakan semua hal, bahkan hal-hal terkecil dalam hidup. Dan pikiran mereka seperti sebuah kotak kosong yang bersih, semua hal baru itu ajaib buat mereka. Dunia seperti sebuah tempat penuh dengan keajaiban. Tentunya menyenangkan sekali kalau kita bisa mengadopsi pikiran yang penuh dengan rasa penasaran, kreativitas dan imajinasi ini.

 

4. Mereka berani mengambil tantangan

Mereka hampir tidak pernah bilang tidak pada tantangan, mereka mau untuk mencoba apapun. Mengagumkan melihat anak-anak sangat berani dan bersedia mengambil resiko. Kita juga bisa mempraktekkan ini dalam hidup kita.

 

5. Mereka jujur

Mungkin karena mereka masih anak-anak jadi mereka tidak tau cara lain selain menjadi jujur. Tapi tetap saja, kejujuran mereka seperti hirupan udara segar. Cobalah untuk jujur kepada dirimu sendiri, dan kemudian belajar jujur juga pada orang lain 😉

 

6. Mereka berperilaku apa adanya

Ini yang saya suka dari anak-anak… mereka berperilaku apa adanya, mereka tidak berpura-pura. Mereka tidak peduli dengan apa yang orang lain katakan tentang mereka dan mereka tidak berpura-pura menjadi seseorang yang bukan mereka. Mereka menjaga pikirannya tetap sederhana, dan ini adalah hal yang sangat bagus.

 

7. Mereka mudah bangkit lagi

Terkadang saat kita jatuh, kita memakan waktu cukup lama untuk bangkit lagi. Entah karena kita mempersiapkan sesuatu atau kita mudah runtuh. Tapi, beda kasusnya dengan anak-anak. Mereka mau berusaha, dan bahkan ketika mereka jatuh, mereka dengan mudahnya bangkit untuk mencoba lagi.

 

8. Mereka adalah penyebar senyuman

Anak itu seperti sebuah kantung yang penuh dengan kesenangan. Senyuman mereka menular ke sekitarnya karena kita tahu bahwa senyuman itu tulus. Tidakkah kita mau berpengaruh kepada orang-orang seperti yang anak-anak lakukan?

 

9. Mereka adalah pelanggar aturan

Terkadang aturan perlu untuk dilanggar apabila kita melihat bahwa mereka sudah tidak cocok lagi dengan hidup kita. Saya tidak mencoba menjadi pengaruh yang buruk; saya hanya ingin kamu tahu bahwa terkadang kamu perlu untuk mengacuhkan aturan-aturan demi kesenanganmu.

 

10. Mereka tidak memiliki kekhawatiran

Mereka tidak mempunyai kekhawatiran apapun. Saya melihatnya sebagai sebuah kekuatan yang hanya dimiliki oleh anak-anak. Mereka tidak mempunyai apapun untuk dikhawatirkan. Ketika mereka ingin keluar mandi hujan, mereka melakukannya tanpa khawatir akan terkena sakit. Bagaimana kalau kita memiliki kebijaksanaan yang sama?

 

inner child

 

Jadi, apakah masih ada luka dari masa kecilmu yang masih kamu simpan? Apakah dengan bermain dengan anak-anak membantumu menjadi lebih sadar akan dirimu sendiri? Beberapa dari kita pasti mempunyai sebuah masa lalu yang ingin dilupakan. Boleh-boleh saja kok, itu manusiawi.

 

Saya ingin kamu tahu bahwa kamu sebenarnya bisa berbicara dengan inner child-mu, berdamai dengan inner child-mu, dan berkesempatan memiliki hidup yang lebih bahagia dan lebih damai. Ada beberapa teknik penyembuhan diri yang bisa kamu praktekkan dengan mudah untuk menyembuhkan dirimu. Kalau kamu sudah memutuskan untuk merangkul inner child-mu dan mau mengubah hidupmu, kamu bisa berbicara dengan saya di sini.

 

Saya ingin merangkul inner child saya

 

Saya harap hari-harimu ke depannya penuh dengan keceriaan, seperti anak-anak! Bahagialah dan menjadi bebas!! Sampai jumpa.

 

Love and light,

sign

 

 

 

 

PS: Kalau kamu mengenal teman atau anggota keluarga yang masih menyimpan luka dari masa kecil atau remaja, artikel ini mungkin bisa membantu mereka. Sebarkan kebaikan, sebarkan cinta! Terima kasih.

 

ameliadevina1Amelia adalah serang Quantum Healing Practitioner & Intuitive Coach. Misinya adalah membantu orang lain untuk menemukan siapa diri mereka sebenarnya, mengapa mereka ada di sini, dan bagaimana untuk menjadi diri mereka yang sejati. Ia melakukannya dengan berbagai cara, mulai dari quantum healing, card reading, chakra wisdom healing, meditasi, dan menyalurkan pesan dari Semesta lewat life coaching. Saat ini Amelia terus melakukan one-on-one terapi dan coaching, juga berbagai kelas offline dan online, workshop dan retreat. Ia secara rutin tetap berbagi ilmu gratis lewat langganan newsletter yang bisa diakses di ameliadevina.com. Amelia bisa dihubungi lewat email hello@ameliadevina.com, halaman facebook Amelia Devina, dan instagram/ twitter @ameliadevina777.

Share the love...Share on Facebook
Facebook
Share on Google+
Google+
Tweet about this on Twitter
Twitter