witnessday

3 Alasan utama mengapa kita perlu berserah dalam hidup

wpid-2015-04-12-01-01-42_deco.jpg

 

Berserah bukanlah tanda bahwa kita kalah. Berserah adalah cara menang yang paling membebaskan.

 

Ini adalah cerita klasik: Setelah 8 tahun menikah, seorang wanita mengetahui bahwa suaminya berselingkuh dengan seorang rekan kerja — yang ia juga kenal. Tidak hanya itu, ia juga menerima kekasaran verbal dan ketidakmandirian secara ekonomi membuat dia sulit untuk melakukan apapun  — bahkan untuk sekedar membeli obat dari dokter. Parahnya lagi, stres membuat dia jatuh sakit dan suaminya meninggalkan dia beserta anak-anak yang harus ia besarkan sendirian. Ia sedih, marah, dan dendam terhadap suaminya dan terhadap hidup!

Mungkin kamu belum menikah dan kamu sehat-sehat saja. Tapi kemungkinan besar kamu pernah patah hati. Dan kamu tahu, ketika patah hati, dunia seakan runtuh.

Semua orang berkata bahwa kamu harus BERSERAH. Tapi kamu terlalu marah dan berserah membuat kamu kehilangan kendali terhadap orang yang kamu rasa telah menyakiti kamu.

Tapi, apa yang mereka katakan itu benar, kamu harus berserah. Ada 3 alasan penting mengapa berserah adalah cara menang yang paling membebaskan bagimu.

 

1. Ketika kamu berserah, kamu mulai menerima. Dan penerimaan adalah kunci kesembuhan.

 

 

Berserah itu seperti ketika kamu menghela nafas dan berkata, “Semua penderitaan ini sudah cukup. Terserah saja.. Aku menyerah.” Di saat kamu berserah, kamu membuka pintu penerimaan. Kamu menerima bahwa apa yang telah kamu lalui itu menyakitkan dan kenyataan memang pahit. Kamu tahu itu dan kamu menerimanya sebagai bagian dari dirimu dan hidupmu. Luar biasanya adalah, di saat yang sama ketika kamu mulai menerima, kamu memperoleh kunci kesembuhan. Jangan heran kalau setelahnya kamu akan merasa jauh lebih ringan.

 

2. Berserah membuat kita berhenti berekspektasi, membuat kita lebih jauh dari penderitaan

 

 

Ketika kita berserah, otomatis kita akan melepaskan kontrol atas orang lain. Kita tidak menuntut orang lain atau keadaan berjalan sesuai keinginan kita. Penderitaan muncul karena kita terlalu banyak keinginan dan ekspektasi. Kalau orang lain tidak hidup sesuai cara atau gaya kita, kita anggap mereka salah dan kita ingin membetulkan mereka. Kalau kita berhenti berharap dan berhenti berekspektasi, maka kita tidak akan cepat ngambekan dan hidup akan jauh jauh lebih bahagia.

 

3. Berserah pada kekuatan Semesta yang tak terhingga di mana yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin

 

 

Ketika kita meletakkan segala kesedihan, ketakutan, dan kekecewaan kita lalu mengucapkan, “Saya melepaskan semuanya ini. Saya berserah kepada Tuhan/ Semesta/ …”, kita mengizinkan kekuatan Semesta untuk menopang kita. Kita sadar bahwa hukum alam sedang bekerja dalam kehidupan kita, kita teringat bahwa ada kekuatan besar di Alam Semesta ini dan kita adalah bagian daripadanya. Karena kita adalah bagian dari Tuhan yang Maha Pemaaf, maka kita juga pasti bisa memaafkan. Karena kita adalah bagian dari Tuhan yang Maha Pengasih, kita juga pasti bisa mengasihi, tanpa syarat. Dan seketika, kita sadar bahwa segala rasa sakit yang kita alami punya hikmah di baliknya. Tuhan mengajarkan kita lewat peristiwa dan orang-orang di dalam hidup kita.

 

Belajar untuk berserah bukanlah hal asing buat saya. Beberapa tahun yang lalu saya paham betul apa rasanya diabaikan, tidak dianggap, dibohongi, dan dikhianati. Dalam hitungan detik, dunia saya berputar balik. Semua yang saya percayai ternyata salah. Saya merasa sangat bodoh dan kecewa, juga pada diri sendiri. Selain hati yang sakit, tubuh saya juga ikut-ikutan sakit. Saat itu, seorang teman baik mengutip sebuah kalimat bijak dan mengatakannya kepada saya: SURRENDER TO THE LAW, berserahlah pada hukumnya. Bagi saya, kalimat ini seperti mantra!

 

 

Dan mantra ini ajaib! Ketika kita berserah kepada hukum alam, kita tahu bahwa tidak semua hal ada di dalam kendali kita. Ada beberapa hal yang memang harus terjadi dalam hidup. Dan apapun yang terjadi, semua sudah sempurna. Setelah kita perjuangkan dan dapatkan pelajarannya, kita naik kelas lagi dan semakin mendekatkan diri menuju kesejatian kita.

Berserah sungguh adalah cara menang yang paling membebaskan. Ketika kamu melepas, kamu bebas!

 

Apakah saat ini kamu sedang merasa terbelenggu oleh masa lalu dan ingin segera bebas? Apakah kamu sedang butuh petunjuk untuk dapat menerapkan ketiga poin ini dalam hidupmu? Ingat, keadaan tidak sesulit yang kamu bayangkan dan kamu tidak perlu melewatinya sendirian. Saya pernah merasakan apa yang kamu rasakan dan saya bisa membantumu.

Lewat sesi Intuitive Counseling, saya akan menuntunmu selangkah demi selangkah menuju penyembuhan. Kamu akan dapat merasakan manfaatnya, tidak hanya untuk urusan romansa, tapi di semua aspek dalam kehidupan kamu!

 

Sekarang, giliran kamu untuk berkomentar. Mana 1 dari 3 poin di atas yang paling berkesan buatmu? Atau kamu punya pengalaman pribadi tentang ini? Coba ceritakan di halaman ini.

Kemudian, bagikan juga tulisan ini ke seluruh keluarga dan sahabat. Inspirasi kehidupan tidak pernah membuat bosan 😉 Terima kasih banyak karena sudah membaca, menghubungi saya, dan berbagi tulisan ini.

 

Baca dan sebutkan mantranya bersama-sama dengan saya: SURRENDER TO THE LAW.
Sampai jumpa xoxo

 

 

Love and light,

 

 

To read this newsletter in English, click here

 

 

Share the love...Share on Facebook
Facebook
Share on Google+
Google+
Tweet about this on Twitter
Twitter